Browsing by Author "Abdul Karim Makarim"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemSIPADI 3.0(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2008-12-16) Abdul Karim MakarimLingkungan pertanian di Indonesia sangat beragam, baik biofisik maupun sosial-ekonomi dan budaya. Hal ini menjadi penyebab beragamnya produktivitas padi antarwilayah dan bahkan antarlokasi. Untuk meningkatkan dan optimalisasi produktivitas padi dalam kondisi demikian diperlukan teknik budi daya spesifik lokasi. Penelitian pada berbagai lokasi di Indonesia menunjukkan bahwa penerapan teknologi budi daya spesifik lokasi mampu meningkatkan hasil padi 10-30% dibandingkan dengan cara konvensional. Puslitbang Tanaman Pangan telah merancang Sistem Pakar Budi Daya Padi (SIPADI) Versi 3.0 yang dioperasikan dengan komputer. Dengan sistem pakar ini dapat ditentukan teknik budi daya padi spesifik lokasi, mencakup penggunaan varietas yang cocok, macam dan takaran pupuk yang efisien, pengelolaan benih, jarak tanam, umur bibit, dan sebagainya. Perkiraan hasil dan keuntungan yang akan diperoleh dari penerapan teknologi budi daya padi spesifik lokasi juga dapat dilihat melalui SIPADI 3.0 setelah memasukkan data yang diperlukan.SIPADI 3.0 mudah dioperasikan karena menggunakan program Excel. Program SIPADI 3.0 ini diharapkan bermanfaat bagi penyuluh pertanian dan pendamping teknologi dalam mengidentifikasi teknik budi daya spesifik lokasi dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya pertanian di daerah setempat, guna meningkatkan produksi padi dan pendapatan petani.
- ItemSIPALE 1.0 : Sistem Pakar Budi Daya Kedelai Versi 1.0(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2010-12-16) Abdul Karim Makarim; Adang Hamdani; IkhwaniTeknologi budi daya spesifik lokasi memberikan banyak manfaat antara lain: (1) efisien dalam penggunaan input, karena pemberiannya sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kondisi lingkungan; (2) efektif meningkatkan hasil tanaman karena fokus pada pemecahan masalah spesifik lokasi dengan menerapkan teknologi terbaik; (3) dapat diterima petani karena dalam penyusunannya disesuaikan dengan keperluan dan kemampuan petani setempat; (4) tidak merusak lingkungan karena mempertimbangkan sifat dan daya dukung lingkungan; (5) mendatangkan keuntungan maksimal karena sesuai antara besaran input dan hasil yang ditargetkan. Penyusunan sistem pakar budi daya kedelai ini dimaksudkan untuk mempermudah petani, ketua kelompok tani, penyuluh, peneliti, mahasiswa, dan pengguna lainnya untuk mengetahui teknik budi daya kedelai secara tepat di suatu lokasi. Dengan penguasaan sistem pakar budi daya kedelai diharapkan implementasi teknologi produksi komoditas ini oleh pengguna dapat terlaksana dengan tepat, sehingga pendapatan petani meningkat dan swasembada kedelai dapat dicapai.