Browsing by Author "ARIFIN, ZAINAL"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemPEMBERIAN KAPUR DAN FOSFAT KEDELAI Dl LAHAN PASANG SURUT(Balittra, 1996) ARIFIN, ZAINAL; Noor, Muhammad; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaPemupukan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas Kebutuhan pupuk di lahan kering masam cukup beragam, tergantung pada sifat kendala lahan. Kendala utama dalam pemanfaatan lahan pasang surut sulfat masam adalah tingginya tingkat kemasaman tanah sebagai akibat oksidasi lapisan pirit yang menghasilkan asam sulfat dan , serta rendahnya kandungan P. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kapur dan fosfat dapat meningkatkan produktiqtas lahan dengan adanya perubahan sifat sifat kimia tanah. Pemberian kapur dan fosfat dapat meningkatkan hasil kedelai yang dicapai. Pemberian 90 kg P209Pna yang dliringi derqan 1 t kapurma di KP. Unit Tatas dapat meningkatkan hasil kedelai dah 0.14tbqlke{ing (bk) menjadi 2.05 t bkma. Pemberian 1 t CaCOyha dan 135 kg P20sma di Simpang Jaya memberikan hasil sebesar 1,67 t bkma. Hasil penelitian di Pinang Habang menunjukkan pemberian kapur 1 t CaC03/ha dan 69 kg P20sma memberikan hasil biji kering Yha.
- ItemTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG DAN PEMANFAATAN BAHAN AMELIORAN Dl LAMAN PASANG SURUT(Balai Standar Pengujian Instrumen (BPSI) Pertanian Lahan Rawa, 2005) Nazemi, Dahkyar; ARIFIN, ZAINAL; Balai Standar Pengujian Instrumen (BPSI) Pertanian Lahan RawaJagung merupakan bahan pangan penting sumber karbohidral kedua selelah beras. Disamping im, jagungjuga digunakan sebagai bahan makanan ternak (pakmn) dan bahan baku industri. Penggunaan sebagai bahan pakan yang sebagian beşar unluk ternak ayam ras menunjukkan tendensi makin meningkat seliap tahun dengan laju kenaikan lebih dari 20%. Sebaliknya, penggunaan sebagai bahan pangan menurun. Sejalan dengan telah digalakkannya Gema Palagung 2001 (Gerakan Mandiri Padi, Kedelai, dan Jagung tahun 2001) maka sudah sewajarnya bila upaya perbaikan tebıologi budidaya dan peningkatan prodüksi jagung harus diusahakan dengm perioritas tinggi. Dalanı upaya peningkatan prodüktivitas jagung di lahan pasang surut terutama di lahan gambut, menghadapi beberapa kendala. Kendala utama yang sering dihadapi diantaranya PH tanah masam, kahat hara NPK, kahat hara miho (Cu, Zn, Fe) danporos air. Salah satu upayapeningkatan prodüktivitasjagung di lahan pasang surul yaitu pada lahan gambut dan sulfat masam, diperlukan perbaikan tehıologi budidayajagung dan pemanfaatan bahan amelioran namun in situ sebagai sumber hara organik Hasil penelitian yang telah dilakukan deh Balitfra Bmıjarbaru pada lahan pasang surut sulfat masam di Inlittra Balandean, Kalimantan Selatan menunjukkan bahwa dengan pemberian Ipomea aquatica 3,2 Üha dapat menghasilkan jagung pipilan kering 5,41 t/ha dan pemberian Eceng gondok 3,2 Üha diperoleh hasiljagung pipilan kering 5,10 t/ha (MK. 2000). Hasil penelitian di lahan gambut yang dilaksanakan di Deşa Pangkoh Kalimantan Tengah, menunjukkan bahwa dengan pemberian abu sekam 600 kg/ha diperoleh hasil pipilan keringjagung 5,20 t/ha. Demikian juga hasil penelitian pengapuran (NIT. 2000) dengan menggunakan kapur dolomit 0,5 Üha di lahan gambut diperoleh hasiljagung 3,33 t/ha