Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan by Author "Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- ItemINTEGRITAS PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI UPAYA MENEKAN CEMARAN LIMBAH KE LINGKUNGAN(Balittra, 2005) Darmawan, Edy; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaMeningkatnya kesadarrn masyarakat secnra luas terhadnp isu•isu yang berkaitan dengan masalah lingkungan yang akhir-nkhir ini semakin meningkat, menjadikan masyarakat industri mengknji ulang teknologi pengeloluan limbah yang saat ini sedang digunakan. Untuk isu-isu yang berkembang di masyarakat tersebut, maka mau tidak mau pennsahaan harus semnkin hati-hati di dalml menjalankan industrinya agar limbah-limbah yang dihasilkan (gas, cair atau padat) tidak mencemari lingkungan. Untuk menekan dampak limbah terhadap lingkungan dilakukan antara Iain dengan jalan tuelakukan evaluasi ulang terhadap teknologi proses produksi, teknologi pengolahan limbah, dan pemilihan bahan baku maupun bahan penolong.
- ItemLAHAN RAWA DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN PERTANIAN KE DEPAN(Balittra, 2005) Achmad, M.F; Ananto, Eko; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaPenduduk Indonesia telah mencapai 210 juta orang pada ahir tahun 2004 dengan laju pertumbuhan sekitar 1,6 % pertahun. Kebutuhan hidup mereka harus dipenuhi dengan memfungsikan secara benar dan memanipulasi ekosistem dimana penduduk bermukim. Ekosistem terdiri atas beragam bentuk kehidupan yang semuanya memerlukan kondisi biofisik yang disediakan oleh alam untuk dimanfaatkan. Perubahan kondisi biofisik dapat memberi kehidupan yang lebih baik atau malah mendorongnya keluar ekosistem tergantung pada dampak dari perubahan positif atau negatif
- ItemOPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN RAWA LEBAK DALAM RANGKA PENGEMBANGAN PADI(Balittra, 2005) Ar-Riza, Isdijanto; Alihamsyah, Trip; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaSalah satu tujuan utama pembangunan pertanian di Indonesia adalah meningkatkan ketahanan pangan, sehingga berbagai upaya dan terobosan terus dilakukan. Pembangunan pertanian nampaknya masih akan dihadapkan kepada berbagai masalah dan tantangan yang makin kompleks, diantaranya adalah dinamika perubahan lingkungan, baik sebagai akibat eksploitasi berlebih yang sering mengabaikan daya dukung lahan dan kerentanan lingkungan, maupun perubahan iklim global yang tidak menguntungkan yang menyebabkan terjadinya deraan lingkungan seperti cekaman kekeringan dan banjir pada sentra-sentra produksi. Disamping itu telah terjadi fenomena yang cukup serius, yaitu menciutnya lahan-lahan pertanian subur yang beralih fungsi ke penggunaan nonpertanian atau produksi non pangan yang nampak mulai sulit dikendalikan, terbukti dengan laju penciutan yang sangat besar yaitu 35.000 -50.000 ha/tahun (Nasoetion dan Winoto,1995).
- ItemPENAMPILAN LIMA GALUR HARAPAN PADI HASIL PERSILANGAN VARIETAS UNGGUL DAN LOKAL Dl LAHAN PASANG SURUT POTENSIAL(Balittra, 2005) AZZAHRA, FATIMAH; HUMAIRI, RUSMINI; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaLahan pasang surut potensial adalah salah satu tipologi lahan pasang surut yang memiliki kondisi spesifik lahan pasang surut. Berbagai kendala ditemukan dalam budidaya tanaman di lahan pasang surut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah diciptakan berbagai teknologi, salah satu teknologi tersebut adalahpenggunaan varietas unggul sebagai teknologi yang mudah dan sering diadopsi petani. Vareitas unggul lahan pasang surut yang beradaptasi, berdaya hasil tinggi dan diterima konsumen sangat diperlukan untuk menggantikan varietas lokal yang ada yang hasilnya rendah meskipun sangat adaptif. Persilangan varietas unggul dan lokal akan menghasilkan varietas-varietas yang mewarisi sifat-sifat kedua tetuanya yaitu beradaptasi tinggi, hasil tinggi, dan umur pendek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya adaptasi galur-galur padi di lahan pasang surut potensial. Penelitian observasi galur-galurpadi dilaksanakan di Inlitra Handil Manarap Kab. Banjar yang merupakan lingkungan lahan pasang surut potensial, pada musim kemarau 1999. Perlakuan yang diteliti adalah 36 (tiga puluh enam) galur padi dengan varietas pembanding Kapuas, IR64, dan IR66. Penelitian dilakukan dengan metode observasi. Hasil penelitian menunjukan terdapat 5 (lima) galur harapan padi yang beradaptasi bagus di lahan pasang surut potensial memiliki pertumbuhan bagus sampai sangat bagus, tinggi tanaman 117,2 cm — 139,6 cm, umur panen sedang (132 — 139 hari,), bentuk gabah panjang dan ramping atau selender sehingga akan sangat disenangi oleh konsumen setempat. Galur-galur tersebut adalah GH137, GH173, GH460, GH149 dan GH505.
- ItemPengembangan Lahan Rawa berbasis Inovasi Teknologi(Balittra, 2005) Jumberi, Achmadi; Alihamsyah, Trip; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaBerbagai pengalaman dan hasil pcnelitian menunjukkan bahwa dengan mengelola secara benar melalui penerapan teknologi tcpat guna, Jahan rawa yang dianggap marjinal dapat diubah menjadi Iahan pertanian produktif. Narnun demikian, karena Iahannya rapuh terutama dengan adanya bcrbagai masalah fisiko-kimia tanahnya, maka pengembangannya untuk pertanian pada suatu kawasan luas perlu dilakukan secara cermat dan hati-hati dengan mernilih teknologi yang sesuai dengan karakteristik wilayahnya. Kckeliruan dalam mereklamasi dan mengelola Jahan ini akan membutuhkan biaya besar guna merehabilitasinya serta sulit untuk memulihkan seperti kondisi semula
- ItemTEKNOLOGI PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN PERTANIAN: SEKARANG DAN PROSPEK PENERAPANNYA KE-DEPAN(Balittra, 2005) Suganda, Husein; Kurnia, Undang; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaLingkungan pertanian adalah tanah, air, udara dan tanaman pada kawasan budidaya. Pencemaran lingkungan ke dan dari Iahan pertanian makin terasa dampak negatifnya terhadap kehidupan masyarakat. Pencemaran dapat berasal dari luar kegiatan pertanian meliputi pencemaran dari limbah industri pertanian dan non pertanian serta aktivitas pertambangan. Sedangkan pencemaran dari aktivitas pertanian meliputi pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian yang secara berlebihan menggunakan bahan-bahan kimia seperti pestisida, pupuk dan teknologi budidaya Iainnya yang kurang tepat. Budidaya pertanian Iahan sawah juga menyumbang emisi gas rumah kaca, diduga salah satu yang berpengaruh terhadap pemanasan global, yang secara tidak langsung akibat emisi tersebut dapat berpengaruh tidak baik terhadap lingkungan pertanian. Akibat pencemaran lingkungan pertanian menimbulkan penurunan kualitas tanah, udara, produk pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani.