Inventarisasi Hijauan Makanan Ternak Lokal Di Pulau

Loading...
Thumbnail Image
Date
2007
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Peningkatan produksi dan populasi ternak khususnya ternak kerbau yang merupakan ternak unggul lokal di pulau Moa tidak efisien bila tidak didukung oleh produksi hijauan yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Sistem pengembalaan ternak yang dilakukan secara kontinyu (Continuous grazing) dan musim kemarau yang cukup panjuang akan mempengaruhi komposisi botani padangan dan cenderung akan menurunkan nilai gizi padangan dan produksi ternak kerbau. Berdasarkan kenyataan tersebut maka telah dilakuakan kajian menyangkut “Inventarisasi Hijauan Makanan Ternak di Pulau Moa”. Dari hasil kajian ini diharapkan dapat diterapkan suatu kebijakan dalam upaya budidaya dan pengembangan hijauan makanan ternak lokal guna mengembangkan ternak kerbau yang merupakan salah satu plasma nutfah Propinsi Maluku. Penelitian ini dilakukan di pulau Moa dengan menggunakan metode survei melalui pengamatan dan pengumpulan data di lapangan dengan mengambil lokasi pada dua areal padang penggembalaan. Pengambilan sampel hijauan makanan ternak dilakukan sebanyak 450 cluster untuk tiap padang penggembalaan. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah : a). Jenis hijauan makanan ternak, 2). Komposisi hijauan makanan ternak dan 3). Kualitas hijauan padang penggembalaan. Berdasarkan hasil kajian di lapangan pada areal padang penggembalaan diperoleh jenis hijauan rumput-rumputan antara lain : rumput Setaria (Setaria ancepts), Merak (Andropogon Themeda), Jukut Pait (Axonopus compressus), rumput Kerbau (Paspalum conjugatum), rumput Suket Emprit-empritan (Eragrostis amibilis) dan Rumput Sudan. Selain jenis rumput ditemukan pula jenis hijauan pohon yang sring diberikan kepada ternak seperti kusambi, beringin, lamporo, parma, turigamal dan wetu. Pengukuran komposisi botani diperoleh hasil : rumput setaria = 33.92 %, rumput merak = 21.84 %, rumput jukut pait = 20,77 %, rumput Kerbau = 13,31 %, rumput Sekut emprit-emprit = 5,82 % dan rumput sudan = 4,33 %. Sedangkan padang penggembalaan di Moa Timur (Gunung Kerbau) diperoleh hasil sebagai berikut : rumput Setaria = 31,15 %, rumput jukut pait = 30,11 %, rumput merak = 19,35 %, rumput Sekut emprit-emprit = 11,59 % dan rumput Kerbau = 7,80 % Sedangkan hasil rata-rata analisa proksimat ruput pada padang penggembalaan Mkamar adalah protein = 4,33 %, serat kasar = 34,35 % BETN = 38,72 % dan abu = 7, 13 %, sedangkan padang penggembalaan gunung Kerbau adalah protein = 3,46 %, serat kasar = 36,66 %, BETN = 37,26 % dan abu = 8,12 %.
Description
Keywords
Peternakan, Pakan hijauan, Pakan
Citation