Penampilan Genotipe Jagung Berumur Genjah pada Pemupukan N Dosis Tinggi dan Rendah di Lahan Sawah setelah Padi di Sulawesi Selatan

No Thumbnail Available
Date
2013
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah
Abstract
Untuk mengurangi dampak negatif pemupukan N yang berlebihan perlu dilakukan efisiensi penggunaan N, terutama pada tanaman jagung yang banyak membutuhkan N. Efisiensi penggunaan N dapat ditingkatkan melalui pembentukan varietas jagung adaptif pemupukan N rendah, untuk itu perlu dilakukan karakterisasi tanaman sebagai dasar skrining genotipe. Beberapa galur jagung telah dievaluasi pada lahan sawah di Bontomanai, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, pada Mei-Desember 2009, untuk melihat penampilan fenotipik karakter hasil dan komponen hasil. Percobaan ditata dalam rancangan acak kelompok pola faktorial dengan perlakuan genotipe A (X01904), B (X02804), C (X02904), D (X03404), E(X03604), F (Bima-1), G (Lamuru), H (Gumarang), dan lokal B Kuning sebagai pembanding dengan pemupukan N (dosis tinggi dan rendah) diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan N 400 kg/ha berpengaruh lebih baik terhadap karakter yang diamati dari pemupukan N 200 kg/ha. Genotipe yang mempunyai potensi hasil tinggi di lahan sawah adalah kultivar Lamuru (13,44 t/ha) dan X01904 (13,33 t/ha). Semua genotipe yang diuji berumur genjah (76-84 hst). Genotipe X01904, X02804, X02904, X03404, dan Bima-1 unggul dalam karakter-karakter yang diamati dibandingkan dengan varietas pembanding. Varietas pembanding (lokal) lebih unggul dibandingkan dengan genotipe yang diuji pada karakter tinggi tanaman dan tinggi letak tongkol.
Description
Keywords
Jagung, penampilan fenotipik, toleran N rendah, umur genjah, lahan sawah.
Citation