Pemanfaatan Teknik Kriopreservasi dalam Penyimpanan Plasma Nutfah Tanaman

dc.contributoren-US
dc.creatorRoostika, Ika; Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor
dc.creatorMariska, Ika; Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor
dc.date2017-02-08
dc.date.accessioned2018-05-25T08:50:52Z
dc.date.available2018-05-25T08:50:52Z
dc.descriptionAbstractThe two basic approaches for conservation of plant genetic resources are ex situ and in situ conservation. Cryopreservation is a potential method for long term preservation of plant germplasm. Cryopreservation technique could be used to preserve plant materials with unlimited time (until 20 years) because it bring the materials to metabolically inactive state and completely arrest the growth in liquid nitrogen at –196oC. This method is more efficient in terms of cost, time, space, and labour because it does not require frequenlty subculture. Cryopreservation techniques can be divided in to classical technique and new techniques. Classical technique can be applied to limited species but new techniques can be applied to wide range of species and many types of explant. The success of cryopreservation is not only indicated by the high rate of survival and regenerated culture, but also on the stability level of culture after cryopreservation.AbstrakPenyimpanan plasma nutfah dapat dilakukan secara ex situ dan in situ. Teknik kriopreservasi merupakan teknik penyimpanan jangka panjang. Dalam hal ini, bahan tanaman disimpan di dalam nitrogen cair yang mempunyai suhu -196oC. Pada suhu tersebut, bahan tanaman hampir sama sekali tidak mengalami proses metabolisme sehingga masa penyimpanan menjadi tidak terbatas (hingga 20 tahun). Penyimpanan dengan cara tersebut tidak memerlukan tindakan subkultur yang berulangulang sehingga lebih efisien dari segi biaya, waktu, ruang penyimpanan, dan tenaga. Teknik kriopreservasi dibedakan atas teknik lama dan teknik baru. Teknik lama hanya dapat diterapkan pada spesies tertentu, sedangkan teknik baru dapat diterapkan pada skala spesies yang lebih luas dan jenis eksplan yang lebih banyak. Keberhasilan teknik kriopreservasi tidak hanya ditunjukkan oleh kemampuan hidup dan regenerasi bahan tanaman pasca kriopreservasi tetapi juga ditentukan oleh tingkat stabilitas genetiknya.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bpn/article/view/6064
dc.identifier10.21082/blpn.v9n2.2003.p10-18
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/2056
dc.languageeng
dc.publisherBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanianen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bpn/article/view/6064/5255
dc.rightsCopyright (c) 2017 Buletin Plasma Nutfahen-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0en-US
dc.source2549-1393
dc.source1410-4377
dc.sourceBuletin Plasma Nutfah; Vol 9, No 2 (2003): Desember; 10-18en-US
dc.titlePemanfaatan Teknik Kriopreservasi dalam Penyimpanan Plasma Nutfah Tanamanen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Pemanfaatan Teknik Kriopreservasi dalam Penyimpanan Plasma Nutfah Tanaman.pdf
Size:
80.92 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: