Abstract:
Investigasi terhadap kasus kematian ternak sapi di kecamatan Cenrana kabupaten
Maros telah dilaksankan pada bulan Agustus 2017. Investigasi di lapangan tersebut
bertujuan untuk melakukan penyidikan, penelusuran kasus, dan pengambilan spesimen.
Hasil pengujian laboratorium menunjukkan positif Bacillus anthracis dari sampel tanah.
Beberapa faktor risiko yang teridentifikasi di lapangan adalah kurangnya pengetahuan
masyarakat, ternak yang belum divaksinasi antraks, kurangnya laporan masyarakat
mengenai ternak sakit, serta kurangnya petugas lapangan untuk monitoring penyakit
hewan. Desinfeksi area kasus, pemberian antibiotik pada ternak disekitar lokasi kasus dan
dilanjutkan dengan vaksinasi antraks pada 21 hari paska pemberian antibiotik merupakan
tindakan pengendalian dan penanggulangan wabah penyakit antraks di kecamatan
Cenrana kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan