Peluang Pengembangan Pala Klonal di Maluku

Loading...
Thumbnail Image
Date
2007
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Pala (Myristica faragrans Houtt.) merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari kepulauan Maluku dan termasuk tanaman penting di antara tanaman rempah lainnya karena menghasilkan dua produk bernilai ekonomi tinggi yaitu biji pala dan fuli. Luas areal pala di Maluku dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2001-2005) meningkat dari 8.467 ha dengan produksi 1.580 ton pada tahun 2001 menjadi 9.948 ha dengan produksi 1.998 ton pada tahun 2005, sehingga terjadi pertambahan luas areal rata-rata 2,89 % per tahun. Upaya peningkatan produksi dan ekspor pala di Maluku masih bisa dilakukan dengan penggantian tanaman yang sudah tua dan perluasan areal tanam. Upaya tersebut membutuhkan ketersediaan bibit yang banyak dan bermutu. Kendala utama dalam pengembangan tanaman pala dengan menggunakan biji yaitu masalah sex ratio dimana hampir setengah dari bahan tanam adalah berkelamin jantan yang tidak dapat menghasilkan buah, dapat diatasi dengan cara klonal. Pengembangan pala klonal (vegetatif) asal bibit cangkokan, grafting, mata tunas atau stek berdaun selain dapat mengatasi masalah sex ratio, juga dapat mempercepat masa berbunga (masa juvenil lebih pendek), meningkatkan produktivitas dan dapat memperbaiki kualitas produksi (mutu hasil). Pengembangan pala klonal di Maluku dapat dijadikan salah satu strategi percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan daerah, sehingga sudah selayaknya untuk direalisasikan saat ini, mengingat bahwa sumberdaya lahan dan tenaga kerja cukup tersedia, sumberdaya genetik cukup banyak, teknologi inovatif untuk pengembangan sudah tersedia dan prospek pasar ke depan cukup cerah.
Description
Keywords
Pala, Myristica fragrans L, Cangkok, Stek
Citation