Pengolalaan Sistem Irigasi Mikro untuk Tanaman Hortikultura san palawija

No Thumbnail Available
Date
2006-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian
Abstract
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan model demonstrasi sistem irigasi lapang yang terdiri dari sistem irigasi drip dan sprinkler. Kegiatan ini dilaksanakan pada kebun percobaan BBP Mektan, Serpong, pada tahun 2005 dimana area percobaan dibagi untuk sistem irigasi drip dan sprinkler, masing masing seluas 2000 m2. Komoditi yang ditanam antara lain adalah cabai, jagung, dan kacang tanah. Untuk tanaman cabai dan jagung diari oleh sistem irigasi tetes (drip). Sedangkan untuk tanaman kacang tanah diari dengan sistem irigasi curah (sprinkler). Analisis neraca air lahan dilakukan untuk memperoleh gambaran kondisi ketersediaan (surplus atau defisit) air pada lahan serta kebutuhan air tanaman yang sedang dibudidayakan. Penentuan koefisien tanaman diperoleh dengan melakukan pengamatan pada 3 buah lysimeter yang ditanami oleh ke tiga komoditi tanaman tersebut. Simulasi data agroklimat, data tanah dan data tanaman menggunakan program CROPWAT FAO. Keluaran hasil simulasi dipergunakan sebagai pedoman pemberian air tanaman. Dari uji lapang diperoleh hasil bahwa tingkat keseragaman irigasi tetes untuk cabai adalah 82,82 % (SU) dan 88.74 % (DU) sedangkan untuk tanaman jagung 83.46 % (SU) dan 88.21% (DU). Untuk sistem irigasi curah pada tanaman kacang tanah diperoleh hasil tingkat keseragamannya mencapai 89.91 % (CU). Hasil tanaman cabai mencapai 4.40 ton/ha, jagung 6.6 ton/ha dan kacang tanah 2.46 ton/ha. Produktivitas air pada masing-masing sistem irigasi adalah 1.22 kg/m3-air untuk irigasi tetes pada tanaman cabai, 1.96 kg/m3-air untuk irigasi tetes pada tanaman jagung dan 0.60 kg/m3-air untuk irigasi curah pada tanaman kacang tanah. Biaya investasi sistem irigasi tetes beserta motor penggerak untuk tanaman cabai adalah Rp.25.137.000,-/ha dan untuk tanaman jagung adalah Rp. 26,167,000,-/ha. Sedangkan biaya investasi sistem irigasi curah dengan motor penggeraknya untuk tanaman kacang tanah adalah Rp.20.677.000,-/ha. Dari hasil analisa ekonomi diketahui bahwa titik impas usaha tani cabai dengan menggunakan instalasi irigasi tetes adalah setelah 3 musim tanam. Untuk usaha tani jagung dengan menggunakan irigasi tetes dan usaha tani kacang tanah dengan menggunakan irigasi curah ternyata tidak menemukan titik impas, dengan kata lain usaha tani jagung dan kacang tidak layak menggunakan irigasi mikro. Dari kegiatan penelitian ini diperoleh beberapa parameter pengembangan sistem informasi untuk perancangan irigasi tetes dan sprinkler antara lain adalah dimensi lahan, tipe tanah, topografi, koefisien tanaman, kebutuhan air tanaman, jarak tanam, dan kondisi sumber air.
Description
Sistem Irigasi Mikro untuk Tanaman Hortikultura dan Palawija
Keywords
Irigasi Mikro, Drip, Sprinkler, Hortikultura, Palawija
Citation