Pengolalaan Sistem Irigasi Mikro untuk Tanaman Hortikultura san palawija

dc.contributor.authorPrabowo, Agung
dc.contributor.authorWiyono, Joko
dc.contributor.otherBalai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanianen_US
dc.date.accessioned2020-06-22T03:53:49Z
dc.date.available2020-06-22T03:53:49Z
dc.date.issued2006-10
dc.descriptionSistem Irigasi Mikro untuk Tanaman Hortikultura dan Palawijaen_US
dc.description.abstractPenelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan model demonstrasi sistem irigasi lapang yang terdiri dari sistem irigasi drip dan sprinkler. Kegiatan ini dilaksanakan pada kebun percobaan BBP Mektan, Serpong, pada tahun 2005 dimana area percobaan dibagi untuk sistem irigasi drip dan sprinkler, masing masing seluas 2000 m2. Komoditi yang ditanam antara lain adalah cabai, jagung, dan kacang tanah. Untuk tanaman cabai dan jagung diari oleh sistem irigasi tetes (drip). Sedangkan untuk tanaman kacang tanah diari dengan sistem irigasi curah (sprinkler). Analisis neraca air lahan dilakukan untuk memperoleh gambaran kondisi ketersediaan (surplus atau defisit) air pada lahan serta kebutuhan air tanaman yang sedang dibudidayakan. Penentuan koefisien tanaman diperoleh dengan melakukan pengamatan pada 3 buah lysimeter yang ditanami oleh ke tiga komoditi tanaman tersebut. Simulasi data agroklimat, data tanah dan data tanaman menggunakan program CROPWAT FAO. Keluaran hasil simulasi dipergunakan sebagai pedoman pemberian air tanaman. Dari uji lapang diperoleh hasil bahwa tingkat keseragaman irigasi tetes untuk cabai adalah 82,82 % (SU) dan 88.74 % (DU) sedangkan untuk tanaman jagung 83.46 % (SU) dan 88.21% (DU). Untuk sistem irigasi curah pada tanaman kacang tanah diperoleh hasil tingkat keseragamannya mencapai 89.91 % (CU). Hasil tanaman cabai mencapai 4.40 ton/ha, jagung 6.6 ton/ha dan kacang tanah 2.46 ton/ha. Produktivitas air pada masing-masing sistem irigasi adalah 1.22 kg/m3-air untuk irigasi tetes pada tanaman cabai, 1.96 kg/m3-air untuk irigasi tetes pada tanaman jagung dan 0.60 kg/m3-air untuk irigasi curah pada tanaman kacang tanah. Biaya investasi sistem irigasi tetes beserta motor penggerak untuk tanaman cabai adalah Rp.25.137.000,-/ha dan untuk tanaman jagung adalah Rp. 26,167,000,-/ha. Sedangkan biaya investasi sistem irigasi curah dengan motor penggeraknya untuk tanaman kacang tanah adalah Rp.20.677.000,-/ha. Dari hasil analisa ekonomi diketahui bahwa titik impas usaha tani cabai dengan menggunakan instalasi irigasi tetes adalah setelah 3 musim tanam. Untuk usaha tani jagung dengan menggunakan irigasi tetes dan usaha tani kacang tanah dengan menggunakan irigasi curah ternyata tidak menemukan titik impas, dengan kata lain usaha tani jagung dan kacang tidak layak menggunakan irigasi mikro. Dari kegiatan penelitian ini diperoleh beberapa parameter pengembangan sistem informasi untuk perancangan irigasi tetes dan sprinkler antara lain adalah dimensi lahan, tipe tanah, topografi, koefisien tanaman, kebutuhan air tanaman, jarak tanam, dan kondisi sumber air.en_US
dc.identifier.issn1693-2900
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9582
dc.publisherBalai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanianen_US
dc.relation.ispartofseriesJurnal;
dc.subjectIrigasi Mikro, Drip, Sprinkler, Hortikultura, Palawijaen_US
dc.titlePengolalaan Sistem Irigasi Mikro untuk Tanaman Hortikultura san palawijaen_US
dc.title.alternativeManagement of micro Irrigation System for Hortikulture and Palawijaen_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Irigasi Mikro Hortikultura.pdf
Size:
219.02 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
Sistem Irigasi Mikro
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: