RESPON VARIETAS TANAMAN WORTEL (Daucus caarota.L) TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK KANDANG KOTORAN KUDA / THE RESPON OF CARROT PLANT VARIETIES TO GIVED OF HORSE STABLE MANURE (Daucus caarota.L).

Loading...
Thumbnail Image
Date
2017-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Petani sayuran di Indonesia sudah terbiasa menggunakan pupuk kandang untuk penanaman tanaman wortel (Daucus carota. L). akan tetapi penggunaannya tidak pernah menggunakan dosis standar yang tepat, Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui varietas mana yang responsive terhadap penggunaan pupuk kandang kotoran kuda, dan berapa dosisnya guna menghasilkan kuantitas hasil optimal. Hipotesis yang ditegakkan adalah, pada umumnya pada peningkatan batas tertentu, wortel akan responsif terhadap penggunaan pupuk kandang. Varietas hibrida akan lebih responsive terhadap penggunaan pupuk kandang. Peningkatan dosis melebih dosis optimum, berdampak kurang baik terhadap kualitas. Akan diketahui dosis yang tepat guna menghasilkan produksi umbi akar wortel secara optimal. Percobaan dilakukan di Kebun Margahayu, Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), di Lembang (1250m dpl), Bandung Barat, Jawa Barat, pada bulan Maret-Juni 2015. Jenis tanah Andosol, Ph. 5,8-6,0. Menggunakan rancangan petak terpisah, terdiri dari 2 varietas sebagai petak utama (A) : A1=Varietas Nates dan A2=Varietas lokal Jungu Batu, dari Malang,. Anak petak : pupuk kuda (B) :B1=Tanpa menggunakan pupuk kuda (kontrol); B2=dosis 10 ton per hektar; B3=dosis 20 ton per hektar; B4=dosis 30 ton per hektar, B5=dosis 40 ton per hektar dan B6=dosis 50 ton per hektar. Hasil menunjukkan bahwa varietas Nates lebih responsife terhadap penggunan pupuk kandang dibandingkan dengan varietas unggul lokal Jungu Batu. Dosis yang idial untuk produksi optimum pada umbi akar tanaman 2wortel adalah 30-40 ton. Pemberian dosis pupuk kandang 40-50 ton cenderung banyak tumbuh akar rambutnya (papilla) pada umbi akarnya, Guna menghasilkan produk optimum pada tanaman wortel, disarankan penggunaan dosis pupuk kandang kuda tidak melebihi 30 ton per hektar.
Description
Di Indonesia, sayuran wortel umumnya ditanam di daerah dataran medium sampai tinggi, lebih dari 600m di atas permukaan laut (dpl), sebagai bahan dasar media lahan tanam, biasanya tanah dicampur dengan bahan organik. Karena saat ini banyak dijumpai peternak ayam, maka kotoran ayam sebagai pencampur media tanaman wortel. Petani untuk menggunakan pencampur media sayuran adalah kotoran sapi, kerbau, kambing atau kompos bekas sampah kota,. jarang yang menggunakan kotoran kuda. Padahal kotoran kuda berasal dari binatang yang minum airnya terbatas, beda dengan sapi atau kerbau yang banyak minum air, sehingga kotoran kuda lebih remah, karena kandungan prosentase airnya lebih rendah dibandingkan dengan kotoran sapi dan kerbau (Cogger, 2015), Bahan organik dapat sebagai pengganti pupuk mineral, karena walaupun kandungan makro dan mikro elementnya lebih rendah dari pupuk kimia, pupuk organik dapat meningkatkan nilai struktur dan tekstur tanah, meningkatkan populasi mikroba dan pada saat yang sama menjaga kualitas produk tanaman (Dauda et al, 2008) Wortel adalah tanaman sayuran yang tumbuhnya tergantung ketersediaan bahan organik, makin kurang bahan organik yang tersedia, semakin menurun kualitas dan kuantitas hasilnya Kotoran kuda dan aplikasi NPK bisa memasok nutrisi tanaman. Penanaman kacang buncis setelah kembang kol akan meningkatkan C/N rasio dan aplikasi dolomit, pupuk kandang kuda dan NPK akan meningkatkan hasil dari947 keduanya. Ditemukan pada mineral jagung itu dan pupuk organik dikombinasikan dengan kapur adalah solusi optimal untuk meningkatkan hasil jagung (Kisic et al 2004a), dan pengapuran juga dapat meningkatkan konsentrasi P, Ca, Mg, dan Mo pada kisaran yang memadai (Kovacevic & Rastija 2010).
Keywords
Wortel (Daucus carota.L), Pupuk kandang, dosis dan varietas, hasil.
Citation