PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN PADA PRODUKSI, MUTU FISIK DAN MUTU FISIOLOGIS BENIH SORGUM (Sorghum bicolor [L] Moench) VARIETAS NUMBU DAN SAMURAI-2
No Thumbnail Available
Date
2017-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench.) merupakan tanaman yang dapat
menghasilkan pangan, pakan, dan bioetanol yang memiliki potensi besar dikembangkan
di Indonesia. Untuk pengembangan sorgum ini diperlukan penyediaan benih bermutu
dan penggunaan varietas unggul. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
tingkat kemasakan pada produksi, mutu fisik, dan mutu fisiologis benih sorgum dari
beberapa genotipe, telah dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman
Universitas Lampung dari April 2015 hingga Januari 2016. Penelitian ini dirancang
dengan perlakuan faktorial (2x4) disusun dalam Split-plot Design dengan 3 blok sebagai
ulangan, Petak utama yaitu varietas (V) terdiri dari Numbu dan Samurai-2 dan tingkat
kemasakan (T) adalah 29, 33, 37, dan 41 hari setelah berbunga (HSB) sebagai anak
petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas berpengaruh pada mutu fisik benih
dan mutu fisiologis benih dan tidak berpengaruh pada produksi benih. Tingkat
kemasakan benih yang berbeda, 29, 33, 37 dan 41 HSB tidak menyebabkan perbedaan
produksi, mutu fisik dan mutu fisiologis benih sorgum
Description
Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench) merupakan tanaman serealia yang
dapat menghasilkan pangan, paka dan bioetahol yang dapat dikembangkan di Indonesia.
Keunggulan sorgum terletak pada daya adaptasi yang luas, tahan terhadap kekeringan produksi tinggi, memerlukan input lebih sedikit serta lebih tahan terhadap hama dan
penyakit dibanding tanaman pangan lain. Selain itu, tanaman sorgum memiliki
kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga sangat baik digunakan sebagai sumber bahan
pangan maupun pakan ternak alternatif (Sirappa, 2003)
Keywords
Mutu benih, Produksi, Sorgum, Tingkat kemasakan, Varietas