Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan Utama Pada Budidaya Cabai Merah di Dataran Tinggi

Abstract
Description
Organisme pengganggu tumbuhan (OPT) masih merupakan salah satu kendala utama pada budidaya cabai merah di dataran tinggi, sejak fase vegetatif hingga generatif. Oleh karena itu pengelolaan OPT selalu diupayakan guna menekan kehilangan hasil panen. Penelitian mengenai pengelolaan OPT utama pada budidaya cabai merah di dataran tinggi telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu, Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang (1.250 m dpl.) sejak April hingga Oktober 2011. Tujuannya ialah menguji pengaruh penggunaan rumah kasa dan mulsa plastik pada budidaya tiga varietas cabai merah terhadap serangan OPT, penggunaan pestisida, dan produksi cabai merah. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah dan setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Macam perlakuan yang diuji adalah : (A) sistem tanam : di dalam rumah kasa (a1) dan di lahan terbuka (a2); (B) kombinasi varietas dan penggunaan mulsa plastik : Tanjung 2 + mulsa plastik (b1), Wibawa + mulsa plastik (b2), Hot Beauty + mulsa plastik (b3), Tanjung 2 tanpa mulsa plastik (b4), Wibawa tanpa mulsa plastik (b5), dan Hot Beauty tanpa mulsa plastik (b6).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) penggunaan rumah kasa pada budidaya cabai merah mampu menekan serangan OPT dan penggunaan pestisida dengan hasil panen lebih tinggi dibandingkan dengan budidaya di lahan terbuka, (2) kombinasi penggunaan rumah kasa dan mulsa plastik mampu menekan kerusakan tanaman oleh serangan trips, (3) varietas Wibawa yang ditanam di dalam rumah kasa menggunakan mulsa plastik berproduksi tertinggi. Dengan demikian, penggunaan rumah kasa dan mulsa plastik dapat direkomendasikan untuk pengelolaan OPT cabai merah di dataran tinggi.
Keywords
Citation