Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan Utama Pada Budidaya Cabai Merah di Dataran Tinggi

dc.contributoren-US
dc.creatorPrabaningrum, Laksminiwati; Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Jl. Tangkuban Parahu No. 517, Lembang, Bandung Barat 40791
dc.creatorMoekasan, Tonny Koestoni; Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Jl. Tangkuban Parahu No. 517, Lembang, Bandung Barat 40791
dc.date2016-04-13
dc.date.accessioned2018-05-02T06:24:48Z
dc.date.available2018-05-02T06:24:48Z
dc.date.issued2016-04-13
dc.descriptionOrganisme pengganggu tumbuhan (OPT) masih merupakan salah satu kendala utama pada budidaya cabai merah di dataran tinggi, sejak fase vegetatif hingga generatif. Oleh karena itu pengelolaan OPT selalu diupayakan guna menekan kehilangan hasil panen. Penelitian mengenai pengelolaan OPT utama pada budidaya cabai merah di dataran tinggi telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu, Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang (1.250 m dpl.) sejak April hingga Oktober 2011. Tujuannya ialah menguji pengaruh penggunaan rumah kasa dan mulsa plastik pada budidaya tiga varietas cabai merah terhadap serangan OPT, penggunaan pestisida, dan produksi cabai merah. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah dan setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Macam perlakuan yang diuji adalah : (A) sistem tanam : di dalam rumah kasa (a1) dan di lahan terbuka (a2); (B) kombinasi varietas dan penggunaan mulsa plastik : Tanjung 2 + mulsa plastik (b1), Wibawa + mulsa plastik (b2), Hot Beauty + mulsa plastik (b3), Tanjung 2 tanpa mulsa plastik (b4), Wibawa tanpa mulsa plastik (b5), dan Hot Beauty tanpa mulsa plastik (b6).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) penggunaan rumah kasa pada budidaya cabai merah mampu menekan serangan OPT dan penggunaan pestisida dengan hasil panen lebih tinggi dibandingkan dengan budidaya di lahan terbuka, (2) kombinasi penggunaan rumah kasa dan mulsa plastik mampu menekan kerusakan tanaman oleh serangan trips, (3) varietas Wibawa yang ditanam di dalam rumah kasa menggunakan mulsa plastik berproduksi tertinggi. Dengan demikian, penggunaan rumah kasa dan mulsa plastik dapat direkomendasikan untuk pengelolaan OPT cabai merah di dataran tinggi.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3268
dc.identifier10.21082/jhort.v24n2.2014.p179-188
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/709
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3268/2801
dc.rightsCopyright (c) 2016 Indonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.source2502-5120
dc.source0853-7097
dc.sourceJurnal Hortikultura; Vol 24, No 2 (2014): Juni 2014; 179-188en-US
dc.titlePengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan Utama Pada Budidaya Cabai Merah di Dataran Tinggien-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan Utama Pada Budidaya Cabai Merah di Dataran Tinggi.pdf
Size:
347.28 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: