Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 63
  • Item
    Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Lada
    (Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha, 2012) Direktorat Jenderal Perkebunan
    Pedoman Teknis Penanganan Pasca Panen Lada ini disusun sebagai pedoman bagi kelompok tani dan petugas di lapangan dalam penanganan pasca panen lada sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik, menekan kehilangan atau susut hasil serta meningkatkan efisiensi usaha pasca panen lada. Keberhasilan penanganan pasca panen lada sangat dipengaruhi oleh mutu bahan baku yang dihasilkan dari kegiatan produksi/budidaya, untuk itu hendaknya diterapkan prinsip-prinsip Good Handling Practices (GHP) dalam kegiatan usahanya. Substansi materi muatan pedoman teknis tersebut diatas sesuai dengan Permentan No. 55/Permentan/OT.140/09/2012 yang telah diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI dalam berita negara No. 912 tanggal 12 September 2012 tentang Pedoman Penanganan Pascapanen Lada.
  • Item
    Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tembakau
    (Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha, 2012) Direktorat Jenderal Perkebunan
    Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia termasuk Indonesia. Produk tembakau yang utama diperdagangkan adalah daun tembakau dan rokok. Tembakau dan rokok merupakan produk bernilai tinggi, sehingga bagi beberapa negara termasuk Indonesia berperan dalam perekonomian nasional, yaitu sebagai salah satu sumber devisa, sumber penerimaan pemerintah berupa pajak dan cukai, sumber pendapatan petani dan lapangan kerja masyarakat (usaha tani dan industri rokok).
  • Item
    Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Kakao
    (Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha, 2012) Direktorat Jenderal Perkebunan
    Pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Bea Keluar (BK) kakao sebesar 5-15 % mulai 1 April 2010. Kebijakan ini diharapkan akan mendorong industri pengolahan kakao dan mendorong petani untuk melakukan fermentasi biji kakao. Pemberlakuan BK kakao diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah sebanyak mungkin di dalam negeri. Di lain pihak, pemberlakuan automatic detention untuk biji kakao kepada seluruh negara pengekspor bisa menjadi momentum untuk memperbaiki mutu biji kakao dalam negeri dan mendekatkan proses produksi dengan cara mengubah model bisnis yang selama ini sudah berjalan.
  • Item
    Buku Saku Penanganan Pascapanen Pala Secara Baik dan Benar (Good Handling Practices/GHP)
    (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2018) Sulistyorini, Henny; Abineno, Anggit Prastiwi; Asmoro, Helmi Putro
    Pascapanen yang baik dan benar (Good Handling Practices/GHP) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan petani pekebun). Melalui pascapanen yang baik akan dapat mengurangi kehilangan hasil, memperpanjang daya simpan serta memperbaiki mutu komoditi. Seiring dengan perkembangan zaman, diperlukan alat/tools yang praktis tentang cara penanganan pascapanen.
  • Item
    Diversifikasi Produk Olahan Pala
    (Pertanian Press, 2022) Fibriyanti, Dini; Pani, Rifqi Pasca Very Dwi; Kardiyono; BPTP Maluku
    Indonesia sudah sepatutnya bersyukur karena dipilih menjadi salah satu produsen Pala terbaik di dunia, dan Maluku merupakan wilayah penghasil Pala terbanyak di bumi Indonesia. Tanaman tropis ini mempunyai nilai ekonomis baik biji maupun daging buahnya. Olahan biji Pala antara lain dibuat menjadi bumbu masak dalam bentuk bubuk. Buah Pala memiliki keistimewaan yang tidak ditemukan pada buah lainnya, yaitu kandungan minyak atsiri secara alami dalam buahnya yang bermanfaat bagi kesehatan. Seiring perkembangan zaman dan teknologi serta kebutuhan manusia, saat ini turunan Pala tidak hanya diolah menjadi bubuk dan manisan. Aneka produk olahan Pala yang memiliki prospek dan nilai ekonomi antara lain,sirup Pala, saos Pala, selai Pala, atau bahkan cooked oil yang berbahan utama Pala. Buku ini memuat informasi mengenai aneka produk olahan Pala dari hasil kajian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku dan review dari beberapa hasil penelitian lainnya.