Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 25
- ItemTeknologi Budidaya Jagung(Direktorat Budidaya Serealia, 2011) Zubachtirodin; Sugiharto, Bambang; Mulyono; Hermawan, DeniBuku teknologi budidaya jagung ini memberikan informasi tentang tantangan dan peluang dalam usaha pengembangan jagung, termasuk kesesuaian lingkungan tempat tumbuh jagung agar menghasilkan produksi yang optimal. Di samping itu juga disajikan teknologi budidaya jagung baik di lahan kering ataupun di lahan sawah/tadah hujan serta menyajikan sekilas informasi mengenai teknologi pasca panen jagung agar petani tidak kehilangan hasil yang terlalu besar.
- ItemDeskripsi Varietas Unggul Jagung(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2012) Aqil, Muhammad; Rapar, Constance; ZubachtirodinBuku ini menghimpun deskripsi beberapa varietas unggul jagung, baik hibrida maupun bersari bebas yang telah dilepas di Indonesia sejak 1951 sampai 2011. Penerbitan Edisi ketujuh ini merupakan pengembangan dari penerbitan perdana, kedua, ketiga, keempat, Kelima, dan Keenam dengan penambahan beberapa varietas unggul jagung yang dilepas sampai tahun 2011.
- ItemBudidaya Jagung Dengan Konsep Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah, 2007) Bakhri, SyamsulJagung sampai saat ini masih merupakan komoditi strategis kedua setelah padi karena di beberapa daerah, jagung masih merupakan bahan makanan pokok kedua setelah beras. Jagung juga mempunyai arti penting dalam pengembangan industri di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun industri pakan ternak khusus pakan ayam. Dengan semakin berkembangnya industri pengolahan pangan di Indonesia maka kebutuhan akan jagung akan semakin meningkat pula. Usaha peningkatan produksi jagung di Indonesia telah digalakan melalui dua program utama yakni: (1) Ekstensifikasi (perluasan areal) dan (2) intensifikasi (peningkatan produktivitas). Program peluasan areal tanaman jagung selain memanfaatkan lahan kering juga lahan sawah, baik sawah irigasi maupun lahan sawah tadah hujan melalui pengaturan pola tanam. Usaha peningkatan produksi jagung melalui program intensifikasi adalah dengan melakukan perbaikan teknologi dan manajemen pengelolaan. Usaha usaha tersebut nyata meningkatkan produktivitas jagung terutama dengan penerapan teknologi inovatif yang lebih berdaya saing (produktif, efisien dan berkualitas) telah dapat menghasilkan jagung sebesar 7 – 9 ton/ha seperti ditem ukannya varietas ungul baru dengan tingkat produktvitas tinggi dan metode manajemen pengelolaan tanaman dan sumberdaya secara terpadu.
- ItemGandum : Peluang Pengembangan di Indonesia(IAARD Press, 2016) Penyunting:; Praptana, R. Heru; HermantoPenelitian gandum di Indonesia telah dilakukan oleh Badan Litbang Pertanian melalui Puslitbang Tanaman Pangan sejak tahun 1980an, diawali dengan uji adaptasi galur introduksi bekerjasama dengan beberapa negara seperti Jepang, India, Pakistan, Filipina, dan Meksiko. Hasil penelitian menunjukkan gandum memiliki potensi hasil yang cukup menjanjikan di dataran tinggi dan medium. Empat varietas gandum (Nias, Timor, Selayar, Dewata) berhasil dilepas pada periode 1993-2004. Pada periode 2013-2014, melalui konsorsium penelitian gandum yang melibatkan Badan Litbang Pertanian, Perguruan Tinggi, dan PATIR-BATAN, dilepas lagi tujuh varietas gandum yang dua di antaranya sesuai untuk lahan dataran medium. Namun hasil varietas tersebut termasuk kurang stabil. Buku ini diterbitkan untuk memberikan informasi berbagai aspek tentang gandum, baik sistem produksi maupun produksi dunia serta aspek teknis seperti pengelolaan hara, air, dan organisme pengganggu.
- ItemSorgum : Inovasi Teknologi dan Pengembangan(IAARD Press, 2013) Editor: Sumarno ... [et al.]Sorgum merupakan tanaman pangan yang sudah lama dikenal dan diusahakan oleh sebagian petani di Jawa dan Nusatenggara. Pengelolaan secara tradisional yang tercermin dari penggunaan benih dan pupuk seadanya menyebabkan hasil panen hanya 1-2 ton per hektar. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan pertanaman sorgum yang terdapat di beberapa negara lain seperti India dan Thailand yang juga memberikan hasil panen yang rendah. Penggunaannya sebagai pemenuhan pangan keluarga bagi petani subsisten menyebabkan kurangnya dorongan untuk mendapatkan hasil panen yang lebih tinggi. Sebaliknya, di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara Eropa, tanaman sorgum telah dikelola secara modern menggunakan teknologi maju seperti benih hibrida berkualitas dan pemupukan yang disesuaikan dengan kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman. Penggunaannya pun beragam, untuk pangan, pakan, industri, dan bioenergi.