Perbanyakan Klonal Temu Mangga (Curcuma mangga) melalui Kultur In Vitro

Abstract
Description
AbstractCurcuma mangga is a medicinal crop species. This species has a good prospect for further development in conjunction with the back to nature concept in traditional medicine recently. C. mangga was expected to have atsiri oil content, therefore, further research is needed. Currently cultivation of C. mangga is not done intesively and comercially. Plant multiplication through in vitro culture could provide seedling rapidly and continously for big area. The aim of this experiment was to find the best medium for clonal multiplication and aclimatization of C. mangga. The experiment was conducted at Tissue Culture Laboratory of Indonesian Agricultural Biotechnology and Genetic Resources Research Institute from April 2001 to May 2002. Repeated sub culture, growth regulator were applied to increase multiplication and some growth medium were used for aclimatization. The treatment combination between basic medium (MS and Gamborg) with three growth regulators (BAP, kinetin, and thidiazuron) were applied. Several growth media were used for aclimatization in green house (1) soil + manure; (2) Soil + rice husk; (3) soil + compost; (4) soil + casting (1 : 1). Complete randomized design with 10 replication for in vitro culture and 8 replications for aclimatization were used in this experimant. The result showed that there was no interaction between basic medium and growth regulator with plant height, number of bud, and number of leaf. There was no significant different in plant height, number of bud and number of leaf at MS medium, Gamborg or combination with BAP, kinetin, and thidiazuron at 1 month after planting. There was interaction between basic medium and growth regulator with length and number of root C. mangga 1 month after planting. The best medium for clonal multiplication of C. mangga were Gamborg + kinetin 3-5 mg/l and thidiazuron 0.5 mg/l. The best medium for aclimatization was soil + manure (1 : 1).AbstrakTemu mangga (Curcuma mangga) merupakan tanaman yang biasa dipakai untuk keperluan dapur dan obat tradisional. Kecenderungan kuat untuk kembali kepada cara-cara pengobatan yang menerapkan konsep back to nature, menyebabkan tanaman ini mempunyai prospek untuk dikembangkan. Tanaman temu mangga diduga mengandung minyak atsiri. Sampai saat ini, budi daya tanaman temu mangga belum intensif dan belum komersial. Perbanyakan tanaman melalui kultur in vitro terbukti dapat mempercepat pengadaan bibit skala besar sesuai kebutuhan secara berkesinambungan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui media yang cocok untuk perbanyakan klonal dan aklimatisasi tanaman temu mangga. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (Balitbiogen), Bogor pada April 2001-Mei 2002. Penelitian meliputi perlakuan subkultur berulang, penggunaan zat pengatur tumbuh untuk meningkatkan multiplikasi biakan, dan penggunaan beberapa komposisi media tanam pada tahap aklimatisasi. Perlakuan media tumbuh pada penanaman secara in vitro adalah kombinasi antara media dasar (MS dan Gamborg) dengan 3 macam zat pengatur tumbuh (BAP, kinetin, dan thidiazuron) pada beberapa taraf konsentrasi. Aklimatisasi di rumah kaca menggunakan beberapa media tumbuh, yaitu (1) campuran tanah + pupuk kandang, (2) tanah + sekam, (3) tanah + kompos, (4) tanah + casting dengan perbandingan 1 : 1. Rancangan percobaan yang digunakan adalah acak lengkap dengan 10 ulangan pada perlakuan media secara in vitro dan 8 ulangan pada aklimatisasi. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara media dasar (MS dan Gamborg) dengan zat pengatur tumbuh terhadap tinggi tanaman, jumlah tunas, dan jumlah daun temu mangga. Baik media dasar MS, Gamborg, maupun kombinasi pemberian BAP, atau kinetin dengan thidiazuron tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah tunas, dan jumlah daun temu mangga umur 1 bulan. Interaksi antara media dasar (MS dan Gamborg) dengan zat pengatur tumbuh berpengaruh nyata terhadap panjang dan jumlah akar temu mangga umur 1 bulan. Media terbaik untuk perbanyakan klonal tanaman adalah Gamborg dengan penambahan kinetin 3-5 mg/l dan thidiazuron 0,5 mg/l. Media untuk aklimatisasi temu mangga terbaik adalah tanah + pupuk kandang (1 : 1).
Keywords
Citation