Identifikasi Galur-galur Elit Padi (Oryza sativa) untuk Tetua Padi Hibrida

Abstract
Description
AbstractOne of the efforts to increase rice yield is through hybrid rice production. Hybrid rice has now been commercialized in Indonesia. The parental lines of the hybrids developed in Indonesia mostly came from introduced lines. Those lines were more susceptible to stresses, especially to pests and diseases, that make the yield of the hybrid fluctuated and wasn’t stable. Hence, it is needed to develop hybrid variety using Indonesian parental line which were well adapted to Indonesia. Therefore, identification of those lines is needed. In the last four seasons 2000/01 WS until 2002 DS, 1471 lines have been test-crossed in Muara experimental station, Bogor. Out of 2769 hybrids developed from 1471 parental lines, 18.1%, 74.5%, and 7.1% were fertile, partial fertile or partial sterile and sterile, respectivively. The frequency of fertile plants tested in the observation yield trail was 3.4% and only 0.7% of sterile plants were continued in the backcross program for new cytoplasmic male-sterile line development. Several number of lines identified as restorer lines were progenies of popular variety, namely IR64 and IR36. While those six lines which identified as maintainer line came from crosser of Ptb 33 and IR3043.AbstrakSalah satu upaya untuk meningkatan hasil padi adalah dengan penanaman varietas hibrida. Saat ini di Indonesia mulai menerapkan teknologi padi hibrida secara komersial. Padi hibrida yang berkembang di Indonesia berasal dari galur-galur tetua hasil introduksi. Biasanya galur-galur tetua introduksi lebih peka terhadap perubahan kondisi lingkungan terutama hama dan penyakit, sehingga hasilnya lebih berfluktuasi dan tidak stabil. Dengan demikian perlu dirakit varietas padi hibrida dengan menggunakan galur padi hasil pemuliaan Balai Penelitian Tanaman Padi (Balitpa) yang telah beradaptasi baik di Indonesia. Galur-galur tersebut perlu diidentifikasi sebelum digunakan sebagai tetua padi hibrida dengan cara diuji silang. Selama empat musim, yaitu MH 2000/2001sampai MK 2002, sebanyak 1471 galur diuji silang di Inlitpa Muara, Bogor. Sebanyak 2769 hibrida hasil uji silang dengan 1471 galur tetua teridentifikasi 18,1%, 74,5%, dan 7,1% berturut-turut fertil, parsial fertil atau steril, dan steril. Sebanyak 3,4% tanaman fertil dilanjutkan ke pertanaman observasi daya hasil dan hanya 0,7% tanaman steril yang dilanjutkan ke program silang balik untuk pembentukan galur mandul jantan baru. Sebanyak 16 galur yang teridentifikasi sebagai galur pemulih kesuburan berasal dari keturunan varietas populer IR64 dan IR36. Sementara itu enam galur yang teridentifikasi sebagai galur pelestari mandul jantan berasal dari persilangan Ptb 33 dan IR3043.
Keywords
Citation