PERBAIKAN GENETIK GANDUM TROPIS TOLERAN SUHU TINGGI DAN PERMASALAHAN PENGEMBANGANNYA PADA DAERAH DATARAN RENDAH

Abstract
Description
Perbaikan genetik gandum melalui program pemuliaan di Indonesia diawali dengan mengintroduksi galur-galur elit dari berbagai negara yang dinilai cocok dengan agroekosistem tropis Indonesia karena Indonesia tidak memiliki plasma nutfah lokal. Keragaman genetik yang luas sangat dibutuhkan untuk mendapatkan varietas gandum tropis. Program peningkatan keragaman genetik gandum yang sudah berjalan ialah pemuliaan melalui persilangan dan mutasi (biji dan variasi somaklonal). Jenis gandum yang dapat ditanam di lingkungan tropis Indonesia ialah Triticum aestivum pada ketinggian > 1.000 m dpl. Pengembangan gandum tropis < 1.000 m dpl perlu didukung pemuliaan mulai dari pembentukan populasi sampai pelepasan varietas dengan metode shuttle breeding. Evaluasi galur-galur introduksi pada dataran rendah memperoleh beberapa galur dan varietas toleran (Oasis, Selayar) dan peka (Dewata, HP1744). Pada galur dan varietas tersebut selanjutnya dilakukan persilangan (single cross dan convergent breeding) dan mutasi dengan iradiasi sinar gama diikuti shuttle breeding. Single cross melalui shuttle breeding menghasilkan 30 galur adaptif < 1.000 m dpl, sementara dari convergent breeding diperoleh populasi F4. Pemuliaan melalui iradiasi sinar gama pada biji memperoleh 15 galur mutan M7, sementara melalui variasi somaklonal kultur jaringan menghasilkan populasi mutan M4. Hampir semua karakter agronomi yang dipelajari toleransinya terhadap cekaman suhu tinggi dikendalikan secara poligenik dengan aksi gen aditif dengan pengaruh epistasis duplikat maupun komplementer.
Keywords
Citation