PERBAIKAN GENETIK GANDUM TROPIS TOLERAN SUHU TINGGI DAN PERMASALAHAN PENGEMBANGANNYA PADA DAERAH DATARAN RENDAH

dc.contributoren-US
dc.creatorNur, Amin; Balai Penelitian Tanaman Serealia Jalan Dr. Ratulangi No. 274 Kotak Pos 173 Maros 90514, Indonesia Telp. (0411) 371529; 371016, Faks. (0411) 371961
dc.creatorSyahruddin, Karlina; Balai Penelitian Tanaman Serealia Jalan Dr. Ratulangi No. 274 Kotak Pos 173 Maros 90514, Indonesia Telp. (0411) 371529; 371016, Faks. (0411) 371961
dc.creatorMejaya, Made Jana; Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Jalan Merdeka No. 147, Bogor 16111, Indonesia Telp. (0251) 8334089; 8331718, Faks. (0251) 8312755;
dc.date2015-09-03
dc.date.accessioned2018-05-02T06:45:39Z
dc.date.available2018-05-02T06:45:39Z
dc.date.issued2015-09-03
dc.descriptionPerbaikan genetik gandum melalui program pemuliaan di Indonesia diawali dengan mengintroduksi galur-galur elit dari berbagai negara yang dinilai cocok dengan agroekosistem tropis Indonesia karena Indonesia tidak memiliki plasma nutfah lokal. Keragaman genetik yang luas sangat dibutuhkan untuk mendapatkan varietas gandum tropis. Program peningkatan keragaman genetik gandum yang sudah berjalan ialah pemuliaan melalui persilangan dan mutasi (biji dan variasi somaklonal). Jenis gandum yang dapat ditanam di lingkungan tropis Indonesia ialah Triticum aestivum pada ketinggian > 1.000 m dpl. Pengembangan gandum tropis < 1.000 m dpl perlu didukung pemuliaan mulai dari pembentukan populasi sampai pelepasan varietas dengan metode shuttle breeding. Evaluasi galur-galur introduksi pada dataran rendah memperoleh beberapa galur dan varietas toleran (Oasis, Selayar) dan peka (Dewata, HP1744). Pada galur dan varietas tersebut selanjutnya dilakukan persilangan (single cross dan convergent breeding) dan mutasi dengan iradiasi sinar gama diikuti shuttle breeding. Single cross melalui shuttle breeding menghasilkan 30 galur adaptif < 1.000 m dpl, sementara dari convergent breeding diperoleh populasi F4. Pemuliaan melalui iradiasi sinar gama pada biji memperoleh 15 galur mutan M7, sementara melalui variasi somaklonal kultur jaringan menghasilkan populasi mutan M4. Hampir semua karakter agronomi yang dipelajari toleransinya terhadap cekaman suhu tinggi dikendalikan secara poligenik dengan aksi gen aditif dengan pengaruh epistasis duplikat maupun komplementer.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/2417
dc.identifier10.21082/jp3.v34n1.2015.p19-30
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/1143
dc.languageeng
dc.publisherBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanianen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/2417/2099
dc.rightsCopyright (c) 2015 Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanianen-US
dc.source2541-0822
dc.source0216-4418
dc.sourceJurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian; Vol 34, No 1 (2015): Maret 2015; 19-30en-US
dc.titlePERBAIKAN GENETIK GANDUM TROPIS TOLERAN SUHU TINGGI DAN PERMASALAHAN PENGEMBANGANNYA PADA DAERAH DATARAN RENDAHen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
PERBAIKAN GENETIK GANDUM TROPIS TOLERAN SUHU TINGGI DAN PERMASALAHAN PENGEMBANGANNYA PADA DAERAH DATARAN RENDAH.pdf
Size:
1.18 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: