Repositori Kementerian Pertanian

Repositori Publikasi Kementerian Pertanian merupakan kumpulan koleksi digital dari publikasi terbitan lingkup Kementerian Pertanian. Publikasi terdiri dari:

  • terbitan berkala ilmiah (scientific journal, scientific periodical)
  • berkala semi ilmiah (semi populer jurnal)
  • tidak berkala (leaflet, poster, infografis)

Repositori dikelola oleh Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian untuk meningkatkan akses publik terhadap informasi ilmiah sebagai bagian dari komitmen pelayanan publik Kementerian Pertanian dalam penyediaan informasi pertanian.

Guna meningkatkan mutu layanan yang lebih baik, kami mengharap kesediaan Saudara berkenan mengisi Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terkait layanan Repositori Publikasi Kementerian Pertanian pada link berikut ini https://pustaka.bppsdmp.pertanian.go.id/surveypustakadigital/.

Image by nikitabuida on Freepik
 

Recent Submissions

Item
Penelitian Padi Mendukung Upaya Peningkatan Produksi Beras Nasional
(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2007) Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Kebutuhan beras dalam negeri terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan tingkat konsumsi yang masih tinggi. Kebutuhan beras nasional memang dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri dan impor. Namun karena jumlah penduduk yang besar (lebih dari 200 juta orang) dan terus bertambah serta tersebar di ribuan pulau, maka ketergantungan terhadap pangan impor menyebabkan ketahanan pangan rentan sehingga berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk sosial, ekonomi, dan bahkan politik. Agar persediaan beras dalam negeri aman, pada tahun 2007 secara nasional Pemerintah mengupayakan tambahan peningkatan produksi beras 2 juta ton dari tahun 2006, sementara pada tahun 2008-2009 berikutnya diharapkan terjadi peningkatan produksi.5% per tahun. Keberhasilan peningkatan produksi padi dari 20,2 juta ton pada tahun 1971 menjadi lebih dari 54 juta ton pada tahun 2006 lebih banyak disumbang oleh peningkatan produktivitas daripada peningkatan luas panen. Peningkatan produktivitas memberikan kontribusi sekitar 56,1% terhadap peningkatan produksi padi, sedangkan peningkatan luas panen dan interaksi keduanya memberikan kontribusi masing-masing hanya 26,3% dan 17,5%. Hal tersebut menunjukkan
Item
Spodoptera Frugiperda Pada Jagung
(Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, 2020) Andi Trisyono; Gatot Mudjiono; Dewi Sartiami; Ageng Setiawan Herianto; Fakih Zakaria
Ulat grayak Spodoptera frugiperda (UGF) merupakan spesies hama baru di Indonesia, khususnya pada tanaman jagung. Hama ini belum pernah ditemukan sebelumnya di wilayah Indonesia. Informasi ekobiologi yang lengkap dan terperinci mengenai hama S. frugiperda belum tersedia. Teknik pengamatan dan pengendaliannya pun juga masih terbatas.
Item
Sumbangan pemikiran bagi pembangunan pertanian di Irian Jaya
(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 1991) Achmad Dimyati; Kedi Suradisastra; Agusli Taher; M. Winugroho; D. D. Tarigan; A. Sudrajat
Pembangunan di wilayah Indonesia Bagian Timur (IBT) relatif masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan pembangunan di wilayah Indonesia Bagian Barat (IBB). Ketertinggalan tersebut mencakup hampir semua sektor, termasuk pertanian. Padahal wilayah IBT mempunyai sumberdaya alam yang cukup potensial untuk digali dan dikembangkan bagi pembangunan nasional. Meski demikian disadari pula bahwa di balik potensi tersebut terdapat berbagai kendala, baik yang bersifat teknis maupun non-teknis, yang perlu diidentifikasi secara cermat guna diupayakan jalan keluarnya. Untuk memahami kondisi pertanian setempat dalam mendukung upaya pembangunan di wilayah IBT, Badan Litbang Pertanian telah melaksanakan penelitian eksploratif di tiga propinsi, yaitu Irian Jaya, Maluku, dan Timor Timur. Penelitian yang menerapkan metode Pemahaman Pedesaan dalam Waktu Singkat (Rapid Rural Appraisal=RRA) ini melibatkan peneliti dari berbagai disiplin ilmu dan komoditas di lingkup Badan Litbang Pertanian serta petugas pertanian setempat. Hasil penelitian tersebut dilaporkan dalam bentuk tiga buku terpisah, sesuai dengan propinsi masing-masing. Informasi yang terkandung dalam laporan ini diharapkan bermanfaat, baik bagi pembuat kebijakan maupun bagi peneliti, penyuluh, dan pihak lain yang terkait. Kepada Proyek Pembangunan Penelitian Pertanian Nasional (P4N) yang telah membiayai penelitian dan penerbitan laporan ini kami ucapkan terima kasih.
Item
Pertumbuhan Kelapa Di Lahan Pasang Surut, Sulawesi Utara
(Balai Penelitian Kelapa Manado, 1987) R.H. Akuba Dan J. Rowi
Lahan pasang surut merupakan potensi besar untuk perluasan areal sudah diolah pertanian di Indonesia. Pada lahan pasang surut yang untuk usaha pertanian selama ini ternyata bahwa tanaman kelapa, merupakan tanaman terpenting yang ditanam oleh petani. Namun selagi masalah drainase belum dapat diatasi, lahan pasang surut kita golongkan pada lahan bermasalah untuk tanaman kelapa. Permasalahan kelapa rak- yat di lahan pasang surut dari pengamatan secara umum adalah pertumbuhan kerdil karena sering terendam air, pertumbuhan miring karena sistem perakaran yang tidak kuat, bentuk pertumbuhan yang tidak seragam karena tingkat pengaruh air berbeda dari pohon ke pohon dan berbagai jenis hama kelapa khusus pasang surut yang tidak dijumpai di lahan kering.