Repositori Kementerian Pertanian
Repositori Publikasi Kementerian Pertanian merupakan kumpulan koleksi digital dari publikasi terbitan lingkup Kementerian Pertanian. Publikasi terdiri dari:
- terbitan berkala ilmiah (scientific journal, scientific periodical)
- berkala semi ilmiah (semi populer jurnal)
- tidak berkala (leaflet, poster, infografis)
Repositori dikelola oleh Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian untuk meningkatkan akses publik terhadap informasi ilmiah sebagai bagian dari komitmen pelayanan publik Kementerian Pertanian dalam penyediaan informasi pertanian.
Guna meningkatkan mutu layanan yang lebih baik, kami mengharap kesediaan Saudara berkenan mengisi Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terkait layanan Repositori Publikasi Kementerian Pertanian pada link berikut ini https://pustaka.bppsdmp.pertanian.go.id/surveypustakadigital/.

Communities in Repositori
Select a community to browse its collections.
Recent Submissions
Item
Pedoman Umum Pembibitan dan Penggemukan Sapi Potong
(Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, 2012) Maryono; Bahri, Sjamsul; Tiesnamurti, Bess; Matondang, Rasali Hakim; Hasinah, Hasanatun; Setiadi, Bambang; Priyanti, Atien; Talib, Chalid; Hendayana, Rachmat; Bustaman, Syahrul; Affandy, Lukman
Item
Potensi Vegetasi Perkebunan Kelapa Sawit Sebagai Pakan Ruminansia
(Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, 2020) Herdiawan, Iwan; Sutedi, Endang; Widiawati, Yeni; Yulistiani, Dwi; Adrianita, Diana
Item
PERBANYAKAN DAN PEMASARAN BENIH JERUK SIAM BANJAR (Citrus reticulata L.) DENGAN METODE SAMBUNG PUCUK DI INSTALASI KEBUN BENIH HORTIKULTUR (IKBH) SUDIANG
(Polbangtan Gowa, 2025-12-16) Rusman B,; FIDYA AMALIAH AMRI
Sektor pertanian di Indonesia memiliki peran penting dalam perekonomian,
khususnya subsektor hortikultura yang meliputi tanaman sayur, buah,
tanaman obat, dan tanaman hias. Jeruk Siam Banjar (Citrus reticulata L.)
merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan dengan nilai
ekonomi tinggi dan permintaan pasar yang besar. Instalasi Kebun Benih
Hortikultura (IKBH) Sudiang di Makassar berperan dalam perbanyakan bibit
jeruk Siam Banjar menggunakan teknik sambung pucuk untuk
meningkatkan produksi dan kualitas bibit. Kegiatan magang tugas akhir ini
bertujuan untuk mengetahui alur perbanyakan dan pemasaran bibit jeruk
Siam Banjar di IKBH Sudiang. Metode yang digunakan meliputi orientasi
lapangan, wawancara, observasi, dokumentasi, dan praktik lapangan. Hasil
menunjukkan bahwa teknik sambung pucuk efektif dalam menghasilkan
bibit berkualitas dengan perawatan intensif serta pemasaran bibit dilakukan
melalui jalur resmi pemerintah ke kelompok tani di wilayah timur Indonesia.
Penggunaan teknik sambung pucuk dan manajemen pemasaran yang baik
diharapkan dapat mendukung pengembangan hortikultura jeruk Siam
Banjar secara berkelanjutan. Upaya untuk mengatasi kendala dalam
budidaya jeruk unggul meliputi pemasangan sungkupan yang rapat dan
tepat, guna mencegah masuknya air ke sambungan yang dapat
menyebabkan busuk akar. Proses pembukaan sungkup harus dilakukan
secara bertahap dan pada waktu yang tepat untuk menghindari kejutan
lingkungan pada sambungan. Selain itu, analisis kelayakan usaha tani
menunjukkan rasio R/C sebesar 1,28, yang mengindikasikan bahwa usaha
tani ini layak untuk dilanjutkan.
Item
EVALUASI HUBUNGAN WAKTU PASCA PEMOTONGAN DENGAN KUALITAS DAGING SAPI DI PASAR SENTRAL KABUPATEN BANTAENG
(Polbangtan Gowa, 2025-12-16) Rusman B,; FATURAHMAN AL GAZALI
Pengujian kualitas daging sapi pasca pemotongan adalah langkah krusial untuk
menjaga mutu dan keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan mengkaji retensi
kualitas daging sapi berdasarkan nilai pH, daya ikat air, dan susut masak, serta
menentukan respons masyarakat terhadap korelasi antara waktu pasca
pemotongan dan kualitas daging sapi melalui pendekatan penyuluhan. Kajian
sebelumnya di Pasar Sentral Bantaeng dan laboratorium Polbangtan Gowa
menggunakan uji korelasi Pearson. Hasilnya menunjukkan tidak ada hubungan
signifikan antara waktu pasca pemotongan dengan penurunan kualitas daging sapi
berdasarkan parameter tersebut (pH: r=0,058; daya ikat air: r=0,248; susut masak:
r=0,282). Ini memberikan informasi ilmiah penting mengenai ketahanan mutu
daging sapi di tingkat konsumen. Pendekatan penyuluhan pada Kelompok Wanita
Tani Tamarunang, Desa Kaloling, Bantaeng, menggunakan ceramah, diskusi, dan
kuesioner untuk mengukur perubahan pengetahuan dan sikap. Hasil penyuluhan
menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan masyarakat (33,7%) dan
sikap (26,5%), dengan efektivitas mencapai 74,5%. Temuan ini mengindikasikan
peran penting penyuluhan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
penanganan daging sapi pasca pemotongan. Hasil ini diharapkan mendorong
kesadaran masyarakat dalam menerapkan praktik penanganan daging yang lebih
baik, mendukung kesehatan konsumen, dan keamanan pangan di tingkat lokal.
Selain itu, temuan ini dapat menjadi dasar perbaikan sistem penanganan pasca
pemotongan untuk meminimalkan kerusakan kualitas daging yang ada di pasar
Sentral Kabupaten Bantaeng
Item
TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERAMPILAN PETANI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DAN TIKTOK DALAM PEMASARAN CABAI (Capsicum annum L) PADA PETANI MILENIAL DI KECAMATAN KAJUARA KABUPATEN BONE
(Polbangtan Gowa, 2025-12-16) Rusman B,; FAIZAH AZZAHRA YUSUF
Tujuan kajiwidya ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan
media sosial Facebook dan TikTok dalam pemasaran cabai, serta mengevaluasi
perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani milenial dalam
memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran hasil pertanian,
khususnya cabai. Kajiwidya dan kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Desa
Gona, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Metode
yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei
dan observasi. Variabel independen (X) dalam kajian ini meliputi umur, tingkat
pendidikan, kemahiran menggunakan media sosial, peningkatan penjualan
menggunakan Facebook, peningkatan penjualan menggunakan TikTok, serta
jangkauan pasar. Sedangkan variabel dependen (Y) adalah efektivitas
penggunaan media sosial Facebook dan TikTok dalam pemasaran cabai oleh
petani milenial. Hasil kajian menunjukkan bahwa variabel-variabel independen
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas pemasaran, di mana
media sosial Facebook terbukti lebih efektif dibandingkan TikTok dalam
meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar. Dalam kegiatan
penyuluhan, hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan
petani sebesar 40,6%, peningkatan sikap sebesar 40,4%, dan peningkatan
keterampilan sebesar 40,2%. Berdasarkan hasil tersebut, kegiatan penyuluhan
tergolong efektif dengan tingkat efektivitas sebesar 71,8%. Temuan ini
menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial, khususnya Facebook, sangat
potensial untuk dioptimalkan dalam strategi pemasaran hasil hortikultura,
terutama bagi kalangan petani milenial yang sudah mulai akrab dengan teknologi
digital.