KASUS USAHA TANI SAYURAN DI LAHAN KERING DATARAN TINGGI KABUPATEN BANDUNG

dc.contributor.authorJuarsah, Ishak
dc.contributor.otherBalai Pengkajian Teknologi Pertanianen_US
dc.date.accessioned2019-08-07T03:44:48Z
dc.date.available2019-08-07T03:44:48Z
dc.date.issued2017-10
dc.descriptionPengelolalan lahan didaerah dataran tinggi yang dlakukan oleh pertani masih bervariasi dan umumnya tidak sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air serta kurang memperhatikan karakteritik tanah, sehingga dalam jangka panjang dapat memepercepat terjadinya degraasi lahan sehingga menurunkan kesuburan dan kesehatan tanah. Hortikultura didataran tinggi meliputi aneka sayuran dan buah-buahan serta tanaman hias merupakan komoditas andalan. Daerah sentra komoditas hortikultura terutama sayuran dan tanaman hias, umumnya terdapat dikawasan dataran tinggi yang memiliki jenis tanah andosol yang cukup subur, daerah tersebut meliputi ; kecamatan Cimenyan, Pangalengan dan Kertasari , Paceta, Arjasari, Ciwidey, Pasirjambu,dan Rancabali. Komoditas yang paling banyak diusahakan meliputi Kentang, Kubis, Wortel, Seledri, Bawang Merah, cabe, Bloom Kol, Tomat, Salada, Sawi Putih, Sosin, Terung, dan Strawberry. Di beberapa daerah sentra produksi juga diusahakan komoditas-konoditas exclusive yang umumnya dipasarkan di pasar-pasar swalayan (super dan hypermarket), komoditas tersebut antara lain: paprika, Tomat, Cherry, Timun Jepang, Terung, Baby corn Manis, Kubuca, Kailan, Usahatani komoditas sayuran dan buah-buahan umumanya sudah dilakukan dengan pendekatan agribisnis. Beberapa petani /kelompok tani sayuran di kecamatan Ciwidey bahkan sudah mampu menerapkan Good Agriculture Praktises (GAP), Good handling Practises (GHP), dan Good Manufacturing Praktises (GMP). Beberapa diantaranya Kelompok Tani Mekartani Jaya, Pandu Tani, Al-ittifaq, dan ASB farm, yang pada tahun 2006 telah memperoleh pengakuan tingkat nasional berupa penghargaan Mentri Pertanian RI dalam kualitas produk sayuran. Input teknologi maju sudah banyak digunakan , terutama dalam subsistem pengolahan hasil. Kondisi tersebut tidak lepas dari berbagai fasilitas yang telah diberikan peamerintah, baik Pemkab, Pemprov, dan Pusat ( Kementrian) mulai dari bimbingan Teknologi, magang ke Jepang, bantuan Alat pengolahan hasil (alat-alat pengolahan, col storage, gudang, dsb) sampai dengan pemberian stimulkan modal.en_US
dc.description.abstractSayuran merupakan komoditas yang mempunyai nilai ekonomi dan berperan besar dalam perekonomian dari bidang pertanian. Penelitian ini bertujuan menyajikan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas usahatani sayuran dilahan kering dataran tinggi .Kendala dalam pelaksanaan budi daya sayuran serta kegagalan panen tergolong besar pula sebagai akibat dari serangan hama penyakit dan ketidakpastian musim, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap berfluktuasinya harga sayuran dan pendapatan petani.. Budidaya sayuran setiap daerah mempunyai ciri khas yang menyesuaikan dengan iklim setempat serta preferensi terhadap jenis sayuran tertentu.. Sistem pertanaman sayuran dataran tinggi umumnya dilakukan pada daerah berlereng dengan jenis tanah Andisols atau Inceptisols dengan sifat yang mudah diolah. Masukan teknologi budi daya sangat diperlukan untuk mencapai produktivitas optimum dan lestari.en_US
dc.identifier.isbn978-602-6954-16-9
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7299
dc.publisherBalai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectproduktivitas lahan. Tanaman sayuran, dataran tinggien_US
dc.titleKASUS USAHA TANI SAYURAN DI LAHAN KERING DATARAN TINGGI KABUPATEN BANDUNGen_US
dc.typeBooken_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
71. No. 80. Revisi Kasus Usahatani... . MAKALAH. . BPTP..2016.pdf
Size:
198.69 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: