Perbaikan tingkat kemurnian pepaya varietas hawaii dan meksiko dengan metode penggaluran (selfing)

dc.contributor.authorOktafiani, astri
dc.contributor.authorwarni, desti
dc.contributor.authorjapri, japri
dc.contributor.authorSanusi, sanusi
dc.contributor.otherBalai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Baraten_US
dc.date.accessioned2020-11-18T03:39:24Z
dc.date.available2020-11-18T03:39:24Z
dc.date.issued2014
dc.descriptionKalimantan Barat merupakan salah satu daerah sentra poroduksi pepaya di Indonesia. Laporan Dinas Pertanian Pertanian Provinsi Kalimatan Barat (2009) menyebutkan bahwa jumlah tanaman pepaya di Kalimantan Barat pada tahun 2008 mencapai 170.839 batang yang tersebar di Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Bengkayang, dan Kabl.ipaten Malawi. Jenis pepaya yang umumnya dikembangkan petani di Kalimantan Barat adalah pepaya madu Pontianak (varietas Meksiko) dan varietas Hawaii. Kedua varietas ini diminati karena bentuknya yang Solo (cukup untuk dikonsumsi satu orang per satuan buahnya), rasa serta aromanya yang khas. Pepaya madu Pontianak (Meksiko) memiliki ciri antara lain berat buah sekitar 300 gr, panjang sekitar 12,5 cm, dengan daging buah tebal, biji sedikit, rasanya lebih manis jika dibandingkan dengan pepaya Dampit.en_US
dc.description.abstractPepaya Meksiko yang dikenal sebagai pepaya madu Pontianak dan pepaya Hawai merupakan varietas pepaya yang banyak dikembangkan di Kalimantan Barat. Tanaman ini memberikan kontribusi dalam mengangkat citra Kalimantan Barat dan dijadikan salah satu komoditas unggulan. • • Akan tetapi saat ini telah terjadi penurunan kualitas maupun kuantitas buah akibat tingginya « keragaman pada benih pepaya ini. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas pemurnian untuk memperbaiki kualitas benih. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemurnian Pepaya • Meksiko dan pepaya madu Pontianak. Pemumian dilakukan dengan cara melakukan selfing pada• bunga hermafrodit dari tanaman yang fenotipenya paling mendekati karakter asli pepaya Hawaii dan Madu. Aktivitas selfing dilakukan paling sedikit sampai dengan generasi ke-7 untuk memperoleh keturunan dengan tingkat kemurnian mendekati 100 %. Kegiatan pemurnian ini dimulai pada tahun 2010 sehlngga sampai dengan saat ini sudah diperoleh generasi selfing ke-3. Pada tahun pertama tingkat kemurnian pepaya Hawaii adalah 25 %, kemudian meningkat menjadi 45.60% pada tahun kedua, dan meningkat menjadi 68.72% pada tahun ketiga. Begitu juga dengan pepaya Meksiko, pada tahun pertama tingkat kemurnian sebesar 27.03%, meningkat menjadi 62.24% pada tahun kedua, dan meningkat menjadi 76.34% pada tahun ketiga.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/11286
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBBP2TPen_US
dc.relation.ispartofseries978-979-1415-93-4;
dc.subjectpepaya Hawaii, Pepaya Meksiko, Pemurnian, Selfing.en_US
dc.titlePerbaikan tingkat kemurnian pepaya varietas hawaii dan meksiko dengan metode penggaluran (selfing)en_US
dc.typeBooken_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
PERBAIKAN TINGKAT KEMURNIAN PEPAYA VARIETAS HAWAII DAN MEKSIKO DENGAN METODE PENGGALURAN (SELFING).pdf
Size:
13.18 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description: