Populasi dan Jarak Tanam Ubi Kayu dan Aneka Tanaman Kacang dalam Pola Tumpangsari

Abstract
Description
Aneka tanaman kacang tidak memiliki wilayah atau lahan khusus dan sulit dikembangkan pada kawasan yang didominasi oleh komoditas tertentu, misalnya tanaman ubi kayu.Agar aneka kacang dapat ditanam dan berkembang di kawasan tersebut, maka teknik tanam ganda, baik tumpangsari, tumpangurut, maupun tumpang gilir merupakan pilihan strategis. Tanaman ubi kayu dan aneka kacang yang tergolong tanaman C3 yang lebih toleran terhadap intensitas cahaya rendah dan kedua jenis tanaman tersebut memiliki umur panen yang berbeda dapat menjadi kombinasi yang serasi dan menguntungkan asal pemilihan varietas diikuti oleh rekayasa lingkungan yang sesuai (ruang, waktu, dan teknik produksi). Ubi kayu yang tumbuh tegak, tidak bercabang/lambat bercabang dan tumbuh agak vigorus merupakan karakteristik penting dalam sistem tanam ganda. Tipe tegak, umur genjah, dan toleran naungan merupakan karakteristik penting aneka tanaman kacang dalam sistem tanam ganda. Ubi kayu varietas Malang 4 dan Adira 4; kedelai varietas Argopuro dan Wilis; kacang tanah varietas Bison dan kacang hijau varietas Kutilang memiliki karakterstik demikian. Dengan penataan tanaman ubi kayu baris tunggal atau baris ganda dengan populasi yang sama dengan tanaman tunggal (10.000 tanaman/ha) tersedia lorong tanaman yang dapat ditanami aneka tanaman kacang dua hingga tiga kali, bergantung pada pola hujan/tipe iklim. Bila diikuti dengan teknologi produksi yang intensif, hasil ubi kayu dan aneka kacang mencapai sekitar 90% dari hasil yang dicapai oleh masing-masing.
Keywords
Citation