KERAGAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN RAMI DI INDONESIA

dc.contributor.authorSUDJINDRO
dc.contributor.authorA. Sastrosupadi
dc.contributor.authorMukani
dc.contributor.authorBudi Santoso
dc.contributor.authorWinarto B.W.
dc.contributor.authorSupriyadi Tirtosuprobo
dc.contributor.otherBalai Penelitian Tanaman Tembakau dan Seraten_US
dc.date.accessioned2022-04-20T00:53:08Z
dc.date.available2022-04-20T00:53:08Z
dc.date.issued2007
dc.descriptionIndustri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia membutuhkan bahan serat, baik serat alam maupun sintetis. Serat alam diperoleh dari kapas, sutera, wool, linen (flax), dan rami; sedang serat sintetis yang terbanyak dari poliester. Sejak tahun 1990 nilai ekspor TPT terus meningkat, namun dengan adanya resesi ekonomi ekspor tersebut sejak tahun 2000 terus menurun. Total nilai ekspor TPT pada tahun 2000, 2001, dan 2002 masing-masing senilai 8,20; 7,67; dan 6,88 miliar dolar AS, sedangkan negara pesaing Indonesia, terutama Cina terus meningkat masing-masing senilai 6,52; 6,53; dan 8,74 miliar dolar AS. Dari fenomena ini bila Indonesia tidak hati-hati dalam mengelola industri TPT-nya, maka dapat terjadi peran Indonesia diambil alih oleh Cina maupun negara Asia lainnya, antara lain Vietnam dan India. Kebutuhan serat kapas untuk industri TPT hampir seluruhnya diimpor (99%), sedang sisanya dicukupi dari dalam negeri melalui program inten-sifikasi kapas rakyat (IKR). Impor serat kapas per tahun mencapai 565.000 ton dengan nilai 728 juta dolar (Sastrosupadi, 2004). Menteri Perindustrian mengemukakan perlunya untuk meningkatkan ba-han baku serat dalam negeri sehingga tidak tergan-tung pada impor. Selain kapas, perlu dicari serat alternatif lain seperti rami, sutera, dan rayon. Wilayah Indonesia yang sesuai untuk pengem-bangan rami masih cukup luas. Berkat kemajuan-kemajuan dalam bidang pertenunan tekstil maka dari serat rami dapat dijadikan benang murni rami maupun dicampur dengan serat lain (kapas, rayon, poliester) dengan perbandingan tertentu untuk menjadi tekstil dengan persyaratan tertentu pula. Pada intinya pencampuran tersebut untuk meman-faatkan kelebihan dan kelemahan rami dalam menghasilkan tekstil/produk tekstil sesuai selera konsumen. Selain untuk tekstil, serat rami ternyata juga merupakan bahan baku penting pada berbagai in-dustri, seperti pulp dan kertas, fiber board dan particle board. Serat rami dapat menghasilkan ker-tas yang memiliki mutu tinggi sehingga sering di-gunakan sebagai kertas berharga atau kertas sekuritas. Sedangkan produk-produk komposit se-perti particle dan fibre board yang akhir-akhir ini mulai berkembang, ternyata produk komposit dari serat rami memiliki kualitas tinggi sebagai bahan untuk interior mobil, pembangunan perumahan, in-dustri elektronik, dan lain-lain (Kozlowski et al., 2003).en_US
dc.identifier.isbn979-8451-41-4
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15664
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBalai Penelitian Tanaman Tembakau dan Seraten_US
dc.relation.ispartofseries2007;
dc.subjectKeragaan,en_US
dc.subjectstrategi pengembangan,en_US
dc.subjectrami,en_US
dc.subjectIndonesiaen_US
dc.titleKERAGAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN RAMI DI INDONESIAen_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
MU 1 - Keragaan.pdf
Size:
7.34 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
MAKALAH UTAMA - Lokakarya Model Pengembangan Agribisnis Rami
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: