Merauke Integrated Rice Estate (Mire): Kebangkitan Ketahanan dan Kemandirian Pangan dari Ufuk Timur Indonesia

dc.contributoren-US
dc.creatorManikmas, Made Oka A.; Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
dc.date2016-08-29
dc.date.accessioned2018-06-04T07:38:03Z
dc.date.available2018-06-04T07:38:03Z
dc.date.issued2016-08-29
dc.descriptionSwasembada beras dan ketahanan pangan akan makin sulit untuk dicapai bila kebijakan dan program pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan hanya terkonsentrasi pada wilayah Jawa dan Sumatera. Daya dukung lahan di kedua wilayah ini untuk memproduksi cukup pangan telah mencapai titik jenuh. Di sisi lain, konversi lahan makin sulit dibendung karena kebutuhan lahan untuk pengembangan sektor non-pertanian terus meningkat. Hal ini terjadi sebagai dampak dari kebijakan pemerintah untuk memacu pertumbuhan yang tinggi dari sektor tersebut. Sektor lainnya dapat menunggu tetapi tidak sektor pertanian. Oleh karena itu, sudah saatnya menoleh ke timur lebih sungguh-sungguh. Papua ibarat gajah yang sedang tidur yang perlu segera dibangunkan sebagai salah satu lumbung pangan. Papua Bagian Selatan khususnya Merauke dinilai paling sesuai untuk produksi tanaman pangan termasuk tanaman semusin lainnya. Lebih dari 2,5 juta ha lahan potensial tersedia untuk pertanian dan sekitar 1,9 juta ha lahan basah yang sesuai untuk produksi tanaman pangan termasuk tanaman semusim lainnya yang diintegrasikan dengan komoditas lainnya dalam Merauke Integrated Rice estate (MIRE). Pada tahun 1939, Pemerintah Kerajaan Belanda telah mengembangkan program produksi pangan yang diberi nama Kumbe Rice Estate termasuk distrik Kimmam sebagai pengembangan ternak sapi di wilayah ini. Ke depan, “Ketahanan Pangan Bangkit dari Ufuk Timur NKRI”, tepatnya dari Merauke. Namun, diperlukan komitmen politik yang kuat dan dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat untuk mengembangkan Merauke sebagai sentra produksi tanaman pangan di Kawasan Timur Indonesia. Cukup mengejutkan Pemerintah Daerah setempat telah mendeklarasikan Merauke akan menjadi lumbung pangan dan produsen utama bio-energi, serta wilayah agropolitan dan agrotourisme di Indonesia. en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/akp/article/view/4238
dc.identifier10.21082/akp.v8n4.2010.323-338
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/4475
dc.languageeng
dc.publisherPusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanianen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/akp/article/view/4238/3578
dc.rightsCopyright (c) 2016 Analisis Kebijakan Pertanianen-US
dc.source2549-7278
dc.source1693-2021
dc.sourceAnalisis Kebijakan Pertanian; Vol 8, No 4 (2010): Analisis Kebijakan Pertanian; 323-338en-US
dc.sourceAnalisis Kebijakan Pertanian; Vol 8, No 4 (2010): Analisis Kebijakan Pertanian; 323-338id-ID
dc.titleMerauke Integrated Rice Estate (Mire): Kebangkitan Ketahanan dan Kemandirian Pangan dari Ufuk Timur Indonesiaen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
MERAUKE INTEGRATED RICE ESTATE (MIRE)- KEBANGKITAN KETAHANAN DAN KEMANDIRIAN PANGAN DARI UFUK TIMUR INDONESIA.pdf
Size:
458.87 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: