Alternatif Teknologi Peningkatan Produksi Beras Nasional

dc.contributoren-US
dc.creatorFagi, Achmad M.; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
dc.date2015-11-16
dc.date.accessioned2018-06-04T07:35:37Z
dc.date.available2018-06-04T07:35:37Z
dc.descriptionUntuk meningkatkan produksi padi 6,4% pada tahun 2007, Pemerintah menginisiasi P2BN (Proyek Peningkatan Beras Nasional). Teknologi PTT (pengelolaan tanaman terpadu) diagendakan untuk digunakan dalam intensifikasi tanaman padi pada lahan baku sawah irigasi seluas 2,0 juta ha atau luas panen 4,0 juta ha. Varietas unggul hibrida (VUH) akan ditanam di lahan sawah irigasi seluas 160.000 ha. Sebelum teknologi PTT dikembangkan, teknologi PMI (perbaikan mutu intensifikasi) diterapkan di seluruh sentra produksi padi yang masuk dalam program Supra Insus. Status teknologi PMI dievaluasi di Jawa Barat. Komponen teknologi PMI adalah modifikasi dari 10 jurus paket-D (Supra Insus). Penerapan teknologi PMI mampu meningkatkan hasil padi sawah irigasi. Petani pemilik dan petani penggarap lebih diuntungkan oleh penerapan teknologi PMI dibanding petani penyewa. Komponen teknologi PMI yang dianjurkan kepada petani padi sawah di Jawa Barat tidak berbeda dengan komponen teknologi PTT, karena adanya interaksi antara peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Padi (Balitpa) sekarang Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) dan pengkaji dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat dengan penyuluh dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat. Paket teknologi dengan pendekatan PMI masih berlaku umum, sedangkan paket teknologi dengan pendekatan PTT bersifat spesifik lokasi. Komponen teknologi PTT atau kombinasinya dapat berbeda antara sentra produksi padi yang kondisi biofisik dan sosial-ekonomi petaninya berbeda. Kurva kisaran tingkat kenaikan hasil gabah dengan penerapan teknologi PTT di beberapa sentra produksi di Indonesia selaras dengan kurva penerapan teknologi PMI di Jawa Barat. Teknologi PMI dapat sebagai alternatif yang dapat diterapkan pada 7,5 juta ha luas panen padi sawah. Teknologi PTT atau teknologi PMI dapat digunakan pada pertanaman VUH. Anjuran teknologi PTT atau PMI yang top- down, instruktif dan vertikal dapat mempercepat adopsi dan diseminasinya, tetapi rawan terhadap perubahan lingkungan strategis. Adopsi teknologi PTT atau teknologi PMI bisa tidak berlanjut kalau perubahan lingkungan strategis tidak kondusif bagi petani.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2647
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/4292
dc.languageeng
dc.publisherPuslitbang Tanaman Panganen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2647/2286
dc.rightsCopyright (c) 2015 Buletin Iptek Tanaman Panganen-US
dc.source1907-4263
dc.sourceIptek Tanaman Pangan; Vol 3, No 1 (2008): April 2008en-US
dc.titleAlternatif Teknologi Peningkatan Produksi Beras Nasionalen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Alternatif Teknologi Peningkatan Produksi Beras Nasional.pdf
Size:
109.05 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: