Kelayakan Ekonomi dan Respon Petani terhadap Pengembangan Teknologi Produksi Kacang Hijau di Lahan Sawah Tadah Hujan

dc.contributoren-US
dc.creatorPrasetiaswati, Nila; Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang
dc.creatorRadjit, Budhi S.; Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang
dc.date2015-11-16
dc.date.accessioned2018-06-04T07:35:42Z
dc.date.available2018-06-04T07:35:42Z
dc.descriptionBudi daya kacang hijau belum menerapkan teknik baku dan cenderung masih tradisional (sederhana). Percobaan dilaksanakan di Desa Megonten dan Tempuran, Kabupaten Demak, pada musim kemarau (bulan Juni-September), 2007 dan 2008, bertujuan mengevaluasi kelayakan ekonomis dan respon petani terhadap penerapan teknologi produksi kacang hijau. Dua perlakuan disusun secara berpasangan, pertama adalah teknologi baku yang terdiri atas varietas Vima I, jarak tanam teratur, pengendalian hama intensif, penyiangan (herbisida dan manual), dan pemberian pupuk daun. Perlakuan kedua adalah teknologi tradisional, varietas lokal. Ukuran petak percobaan 3 ha untuk setiap perlakuan, diikuti oleh 15 petani koperator sebagai ulangan. Tanaman tumbuh tanpa irigasi.Respon petani dianalisis menggunakan metode analisis faktor terhadap variabel komponen teknologi, yaitu pengelolaan lahan, varietas unggul Vima I, jarak tanam, pupuk daun, herbisida, dan panen pada masak fisiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi baku cukup layak dikembangkan di lahan sawah Vertisol, tanpa pengairan. Hasil biji tertinggi diperoleh dari teknologi baku, yaitu 1,92 t/ha dan 1,72 t/ha, sedangkan cara tradisional hanya menghasilkan 0,26 t/ha dan 1,02 t/ha. Rendahnya hasil dari penerapan teknologi tradisional disebabkan oleh serangan hama penggerek polong (Maruca testulalis). Meningkatnya hasil biji dengan menggunakan teknologi baku, diikuti oleh tingginya keuntungan yang diperoleh yaitu sebesar Rp 8.594.000/ha. Kelayakan usahatani masing-masing dengan B/C ratio 2,9 dan 2,4. Keuntungan teknologi tradisional apabila tidak terjadi serangan hama mencapai Rp 3.136.666 (B/C ratio 1,0). Komponen teknologi varietas unggul Vima I, pengelolaan lahan (babat jerami digunakan sebagai mulsa), dan pupuk daun termasuk faktor utama yang menjadi pilihan petani untuk diadopsi. Faktor pertimbangan kedua terdiri atas jarak tanam teratur, penggunaan herbisida dan pengendalian hama penyakit. Faktor pertimbangan ketiga adalah panen kacang hijau pada stadia masak fisiologis. Sosialisasi teknologi ke petani perlu dilakukan untuk mempercepat adopsi teknologi.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2607
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/4343
dc.languageeng
dc.publisherPuslitbang Tanaman Panganen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2607/2246
dc.rightsCopyright (c) 2015 Buletin Iptek Tanaman Panganen-US
dc.source1907-4263
dc.sourceIptek Tanaman Pangan; Vol 5, No 2 (2010): Desember 2010en-US
dc.titleKelayakan Ekonomi dan Respon Petani terhadap Pengembangan Teknologi Produksi Kacang Hijau di Lahan Sawah Tadah Hujanen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Kelayakan Ekonomi dan Respon Petani terhadap Pengembangan Teknologi Produksi Kacang Hijau di Lahan Sawah Tadah Hujan.pdf
Size:
72.43 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: