Morfogenesis Eksplan Keping Biji dari Tiga Klon Manggis (Garcinia mangostana L.) Pada Tiga Jenis Media Dasar

dc.contributoren-US
dc.creatorJoni, Yosi Zendra; Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Jl. Raya Solok - Aripan KM. 8, Solok 27301
dc.creatorEfendi, Darda; Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor (IPB)
dc.creatorTambunan, Ika Roostika; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Jl. Tentara Pelajar 3A, Bogor 16111
dc.date2016-04-13
dc.date.accessioned2018-05-02T06:25:13Z
dc.date.available2018-05-02T06:25:13Z
dc.date.issued2016-04-13
dc.descriptionSistem regenerasi manggis secara in vitro merupakan metode alternatif yang mendukung upaya produksi benih secara masal dan pemuliaan tanaman manggis secara bioteknologi. Dalam kultur in vitro, jenis klon dan media dasar sangat menentukan pertumbuhan biakan manggis. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respons in vitro (morfogenesis) tiga klon manggis yang dikulturkan pada tiga jenis media dasar. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen) dari bulan Januari sampai Agustus 2013. Percobaan disusun secara faktorial dalam lingkungan rancangan acak lengkap. Faktor pertama yaitu eksplan yang berasal dari tiga klon manggis (Leuwiliang, Wanayasa, dan Puspahiang). Faktor kedua adalah tiga jenis media dasar (MS, WPM, dan B5). Setiap media diperkaya dengan gula 30 g/l, phytagel 2,5 g/l, glutamin 300 mg/l, dan 6-benzyldenine (BA) 5 mg/l. Setiap perlakuan terdiri atas 25 ulangan (botol). Dalam setiap botol terdapat tiga irisan melintang biji manggis yang berasal dari satu biji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara jenis klon dengan jenis media dasar untuk peubah jumlah tunas, tinggi tanaman, jumlah daun/tunas, dan jumlah daun total. Terdapat interaksi antara jenis klon dengan jenis media dasar, yaitu untuk peubah jumlah nodul. Menariknya, penggunaan media MS menyebabkan jumlah tunas, jumlah daun total, dan jumlah nodul yang terbanyak. Tinggi tunas tertinggi diperoleh dari penggunaan media WPM dan B5. Selain itu, morfogenesis klon Wanayasa dan Puspahiang lebih baik daripada klon Leuwiliangen-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3257
dc.identifier10.21082/jhort.v24n2.2014.p94-101
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/859
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3257/2792
dc.rightsCopyright (c) 2016 Indonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.source2502-5120
dc.source0853-7097
dc.sourceJurnal Hortikultura; Vol 24, No 2 (2014): Juni 2014; 94-101en-US
dc.titleMorfogenesis Eksplan Keping Biji dari Tiga Klon Manggis (Garcinia mangostana L.) Pada Tiga Jenis Media Dasaren-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Morfogenesis Eksplan Keping Biji dari Tiga Klon Manggis (Garcinia mangostana L.) Pada Tiga Jenis Media Dasar.pdf
Size:
394.21 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: