Pemanfaatan Pupuk Organik Cair dan Teknik Penanaman Dalam Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Kentang

dc.contributoren-US
dc.creatorMarpaung, A.E.; Kebun Percobaan Berastagi, Jl. Raya Medan Berastagi Km. 60, Berastagi 22156
dc.creatorKaro, B.; Kebun Percobaan Berastagi, Jl. Raya Medan Berastagi Km. 60, Berastagi 22156
dc.creatorTarigan, R.; Kebun Percobaan Berastagi, Jl. Raya Medan Berastagi Km. 60, Berastagi 22156
dc.date2016-05-12
dc.date.accessioned2020-11-06T02:39:01Z
dc.date.available2020-11-06T02:39:01Z
dc.descriptionKentang merupakan salah satu komoditi hortikultura yang kebutuhannya sangat tinggi di pasaran. Namun saat ini produktivitas kentang masih kurang bagus dan masih dibutuhkan suatu tindakan, sehingga produktivitasnya tinggi. Rendahnya produktivitas di antaranya disebabkan pengelolaan budidaya yang belum optimal. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk organik cair dan teknik penanaman yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kentang. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Berastagi dengan ketinggian tempat 1.340 m dpl., jenis tanah Andisol yang dilaksanakan dari Bulan Agustus sampai Nopember 2012. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan empat ulangan. Perlakuan terdiri atas dua faktor, faktor I ialah dosis pupuk organik cair (C0 = tanpa pupuk organik cair, C1 = pupuk organik cair 3 ml/l air, C2 = pupuk organik cair 6 ml/l air, dan C3 = pupuk organik cair 9 ml/l air) dan faktor 2 ialah teknik penanaman (T1 = tanpa mulsa, T2 = memakai mulsa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik cair dengan dosis 6 ml/l air dan teknik penanaman dengan mulsa dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman kentang sebesar 84,48 dan 98,68% pada umur 1bulan setelah tanam dan 2 bulan setelah tanam. Teknik penanaman kentang menggunakan mulsa dapat menekan serangan penyakit Phytophthora infestans sebesar 32,25% dibandingkan penanaman tanpa mulsa. Pemberian pupuk organik cair dengan dosis 6 ml/l air dan penanaman menggunakan mulsa dapat meningkatkan produksi per plot (95,27%) dan persentase kelas umbi besar (44,27 – 128,77%), serta mengurangi kelas umbi kecil (60,93 – 119,04%).en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3335
dc.identifier10.21082/jhort.v24n1.2014.p49-55
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/10627
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3335/2838
dc.rightsCopyright (c) 2016 Indonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.sourceJurnal Hortikultura; Vol 24, No 1 (2014): Maret 2014; 49-55en-US
dc.source2502-5120
dc.source0853-7097
dc.subjectSolanum tuberosum; Pupuk organik cair; Teknik penanamanen-US
dc.titlePemanfaatan Pupuk Organik Cair dan Teknik Penanaman Dalam Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Kentangen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
3335-7698-1-SM.pdf
Size:
277.77 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description: