PEMANFAATAN SUMBER-SUMBER KETAHANAN UNTUK PERAKITAN TANAMAN TAHAN TERHADAP HAMA PADA TANAMAN KEDELAI

dc.contributoren-US
dc.creatorSuharsono, Suharsono; BALITKABI
dc.date2014-11-26
dc.date.accessioned2018-06-04T07:22:29Z
dc.date.available2018-06-04T07:22:29Z
dc.descriptionDi daerah tropis seperti di Indonesia, tanaman kedelai (Glycine max Merr.) sangat rentan terhadap berbagai jenis hama. Ragam spesies serangga hama yang menyerang tanaman kedelai sangat banyak dipandang dari spesies maupun familinya. Serangan berat dapat menyebabkan kehilangan hasil sampai 80%, bahkan sampai "puso" tergantung fase pertumbuhan tanaman. Serangan dapat terjadi sejak tanaman tumbuh sampai menjelang panen dengan pola penyerangan baik secara sendiri maupun secara bersamaan. Oleh karena itu serangga hama dipandang sebagai salah satu kendala utama budidaya tanaman kedelai di Indonesia.Salah satu komponen pengendalian hama kedelai adalah penggunaan varietas tahan. Sebagai komponen penting dalam rangka membentuk varietas tahan hama adalah tenaga peneliti yang profesional, pengetahuan biologi serangga, tingkat populasi hama, sumber ketahanan (sumber gen) tahan, dan metode atau teknik skrining yang tepat. Selain itu perlu kajian lebih mendalam tingkat ketahanan yang ditemukan pada inang, status hama sasaran (key, occasional, incidental atau potential pest), adanya biotipe dan faktor penentu ketahanan. Program tersebut akan dapat berjalan dengan baik bila didukung dengan program pemuliaan tahan hama yang terarah dan terpadu, kerjasama baik antara para peneliti terutama pemulia tanaman dengan entomologis maupun antarlembaga lain, dan alokasi dana yang cukup.Seiring dengan bertambahnya koleksi plasma nutfah kedelai, maka peluang mendapatkan jenis atau sumber ketahanan kedelai terbuka. Berdasarkan beberapa kajian pendahuluan yang telah dilakukan di Balitkabi Malang, telah ditemukan sumber-sumber ketahanan terhadap hama pengisap polong, hama ulat grayak dan hama penggerek polong. Galur-galur tersebut adalah IAC-100 dan IAC-80-596-2 yang diketahui mempunyai ketahanan terhadap hama pengisap, hama penggerek polong, dan hama ulat grayak. Pada tahun 2003 telah dilepas kedelai varietas Ijen, yaitu galur B4F3WH-177-382-109 yang diperoleh dari persilangan antara varietas Wilis dengan Himeshirazu. Pada tahun 2004 telah ditemukan bahwa galur W/80-2-4-20 (hasil persilangan antara Wilis dengan IAC-80-596-2) mempunyai sifat ketahanan terhadap hama ulat grayak. Penggunaan varietas tahan mampu menekan penggunaan aplikasi pestisida kimia sampai 50%. Dengan sistem pemantauan aplikasi pestisida kimia pada varietas rentan dapat ditekan sampai 50% (3 kali aplikasi), apabila menggunakan varietas tahan aplikasi pestisida kimia cukup 1–2 kali.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bulpa/article/view/1761
dc.identifier10.21082/bul palawija.v0n21.2011.p13-25
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/4125
dc.languageeng
dc.publisherBalai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbien-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bulpa/article/view/1761/7594
dc.source1693-1882
dc.sourceBuletin Palawija; No 21 (2011): Buletin Palawija No 21, 2011; 13-25en-US
dc.titlePEMANFAATAN SUMBER-SUMBER KETAHANAN UNTUK PERAKITAN TANAMAN TAHAN TERHADAP HAMA PADA TANAMAN KEDELAIen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
PEMANFAATAN SUMBER-SUMBER KETAHANAN UNTUK PERAKITAN TANAMAN TAHAN TERHADAP HAMA PADA TANAMAN KEDELAI.pdf
Size:
155.89 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections