Sukun sebagai Sumber Pangan Alternatif Substitusi Beras

dc.contributoren-US
dc.creatorSupriati, Yati; Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian, Bogor
dc.date2015-11-16
dc.date.accessioned2019-02-26T03:00:08Z
dc.date.available2019-02-26T03:00:08Z
dc.descriptionProduksi pangan ke depan, khususnya beras, diperkirakan menurun akibat degradasi kualitas lingkungan, termasuk berkurangnya sumber daya air dan lahan subur. Sudah saatnya pemerintah dan masyarakat menyadari pentingnya pengembangan tanaman selain padi sebagai sumber pangan yang andal dan berkesinambungan demi terjaminnya ketersediaan pangan nasional. Sukun (Astocarpus astilis) merupakan tanaman tahunan yang secara historis tersebar di Polinesia, Pasifik, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sebagai sumber pangan. Mudah beradaptasi pada agroekositem dataran rendah dan tinggi, sukun juga mudah dikembangkan dalam skala luas tanpa membangun jaringan irigasi yang sangat mahal, sehingga biaya produksinya lebih murah. Karbohidrat yang terkandung dalam 100 g tepung sukun setara dengan 100 g beras. Oleh karena itu, sukun sebagai substitusi beras yang saat ini sudah mencapai 130 kg/kapita/tahun dapat diatasi dengan memproduksi 108 kg tepung sukun/kapita/tahun. Mengingat ketersediaan lahan yang makin terbatas maka tingkat substitusi disarankan pada taraf 10% dengan melakukan penanaman sukun secara polikultur yang disisipkan pada kebun buah-buahan atau lahan pekarangan. Bibit sukun dalam jumlah banyak untuk pengembangan skala luas di berbagai wilayah, dapat disediakan melalui perbanyakan dengan teknik kultur jaringan. Sinkronisasi antara kebutuhan dan kapasitas produksi bibit secara massal melalui teknik kultur jaringan menjadi prasyarat tercapainya komitmen, dan konsistensi program pengembangan sukun sebagai sumber pangan alterntif pengganti beras. Investasi penanaman sukun sebagai sumber pangan, selain biayanya relatif murah, caranya juga sederhana dan memiliki nilai efisiensi yang tinggi mengingat tanaman ini dapat memberikan hasil dalam jangka panjang, tanpa memerlukan perawatan khusus dan intensif. Untuk mendorong minat masyarakat meng-konsumsi produk sukun diperlukan sosialisasi secara terus-menerus tentang manfaat, kegunaan, dan teknologi pengolahan sukun menjadi bentuk pangan yang lebih modern dan menarik. Tanaman sukun juga memberikan kontribusi penting dalam pelestarian fungsi hutan rakyat dan memperbaiki iklim mikro di sekitarnya.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2610
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6782
dc.languageeng
dc.publisherPuslitbang Tanaman Panganen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2610/2249
dc.rightsCopyright (c) 2015 Buletin Iptek Tanaman Panganen-US
dc.sourceIptek Tanaman Pangan; Vol 5, No 2 (2010): Desember 2010en-US
dc.source1907-4263
dc.titleSukun sebagai Sumber Pangan Alternatif Substitusi Berasen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Sukun sebagai Sumber Pangan Alternatif Substitusi Beras.pdf
Size:
87.52 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: