Investigasi Kematian Sapi Mendadak Diduga Akibat Pneumonia di Tanjungsari, Gunungkidul

dc.contributor.authorKusumo, Romli Ainul
dc.contributor.authorSari, Desi Puspita
dc.contributor.authorSusanti, Asih
dc.contributor.authorSetiyawati
dc.contributor.authorFindayani, Lina
dc.contributor.authorWidiyanto, Agus Puji
dc.date.accessioned2020-03-26T11:14:32Z
dc.date.available2020-03-26T11:14:32Z
dc.date.issued2018
dc.description.abstractTerdapat laporan dari masyarakat tentang adanya kematian sapi Rabu pagi 22 November 2017. Pelapor adalah sekaligus pemilik bernama Waginem, warga Dusun Wonosobo II, Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul. Anamnesa yang didapat hanya bahwa pemilik terakhir melihat dan memberi pakan sapinya pada sore sebelumnya dengan rumput kalanjana dan pollard. Pada saat itu kondisi sapi masih sehat, kemudian pemilik mendapati sapinya mati pada keesokan harinya. Keadaan kandang terlihat lembab dan kotoran menumpuk di dalam kandang, sehingga sapi sulit bergerak. Berdasarkan laporan dan keterangan dari pemilik, dilakukan bedah bangkai di lokasi kandang tempat sapi mati. Tanda yang terlihat adalah adanya leleran yang sedikit berbusa dari hidung dan bercampur sedikit darah. Perubahan makroskopik pada organ hanya terjadi pada paru-paru dan jantung, dimana keduanya terlihat hiperemia. Namun demikian tetap diambil beberapa sampel organ untuk mengetahui ada tidaknya perubahan mikroskopis pada organ, baik yang mengalami perubahan maupun yang tidak mengalami perubahan seperti misalnya ginjal, hati, dan usus serta diambil sampel isi rumen untuk mengetahui ada tidaknya residu pestisida. Sampel-sampel tersebut dibawa ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Yogyakarta untuk uji laboratorium lebih lanjut. Hasil pemeriksaan di laboratorium BBVet Wates menunjukkan tidak adanya residu pestisida pada pakan dan isi rumen sapi. Sedangkan dari pemeriksaan histopatologi, diketahui bahwa paru-paru dan ginjal mengalami hemoragi, hati terlihat degenerasi pada centrolobuler, sedangkan jantung mengalami kongesti. Pada isolasi bakteri terhadap sampel organ, ditemukan bakteri Streptococcus sp. pada hati dan paru-paru. Dari pengamatan kondisi kandang, hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium, diduga bahwa sapi yang mati mendadak mengalami pneumonia.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/8894
dc.language.isoiden_US
dc.publisherDirektorat Kesehatan Hewanen_US
dc.subjectSapien_US
dc.subjectPneumoniaen_US
dc.subjectLembaben_US
dc.titleInvestigasi Kematian Sapi Mendadak Diduga Akibat Pneumonia di Tanjungsari, Gunungkidulen_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Prosiding 2018-430-436.pdf
Size:
746.54 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
Article
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: