PENDUGAAN AREA KECIL DATA PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI DENGAN GEOADDITIVE SMALL AREA MODEL

dc.contributorBadan Pusat Statistikid-ID
dc.creatorArdiansyah, Muhlis; Institut Pertanian Bogor
dc.creatorDjuraidah, Anik; Institut Pertanian Bogor
dc.creatorKurnia, Anang; Institut Pertanian Bogor
dc.date2018-08-31
dc.descriptionTanaman padi memiliki peran politik sebagai tolak ukur keberhasilan pemerintah di bidang pertanian. Pemerintah daerah membutuhkan data produktivitas tanaman padi hingga level kecamatan untuk mendukung program swasembada pangan. Permasalahannya, BPS tidak dapat menyajikan data produktivitas tanaman padi hingga level kecamatan karena ukuran contoh pada Survei Ubinan tidak representatif untuk penyajian data hingga level kecamatan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pendugaan data produktivitas tanaman padi dan produksi beras per kecamatan di Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016. Kabupaten ini dipilih karena memiliki lahan menganggur yang besar mencapai 479ribu hektar. Metode yang diajukan untuk menyelesaikan permasalahan di atas adalah menggunakan Geoadditive Small Area Model. Keakuratan pendugaan akan dievaluasi dengan nilai RMSE (Root Mean Squared Error) menggunakan metode jackknife dengan proses resampling. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas tanaman padi di Kabupaten Seruyan memiliki kecenderungan bahwa semakin ke hilir Sungai Seruyan maka produktivitas tanaman padi menjadi semakin besar. Produktivitas padi tertinggi berada di Kecamatan Seruyan Hilir Timur (34.58 ku/ha) dan terendah di Seruyan Hulu (19.93 ku/ha). Hasil dugaan dengan model Geoadditive Small Area  memberikan hasil yang akurat dengan nilai RMSE yang kecil. Dari seluruh kecamatan di Kabupaten Seruyan, hanya empat kecamatan mengalami surplus beras  yaitu Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Danau Sembuluh, Seruyan Hulu, dan Suling Tambun sedangkan enam kecamatan lainnya mengalami defisit kebutuhan beras. Secara keceluruhan, Kabupaten Seruyan selama tahun 2016  mengalami defisit kebutuhan beras sebesar 8 236.80 ton.Kata kunci: Produktivitas padi, Geoadditive Small Area Model, Surplus/ defisit beras.id-ID
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jpptp/article/view/9134
dc.identifier10.21082/jpptp.v2n2.2018.p101-110
dc.languageind
dc.publisherPusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Panganen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jpptp/article/view/9134/8009
dc.rightsCopyright (c) 2018 Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Panganen-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0en-US
dc.sourceJurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan; Vol 2, No 2 (2018): Agustus 2018; 101-110en-US
dc.source2541-5174
dc.source2541-5166
dc.subjectPadiid-ID
dc.titlePENDUGAAN AREA KECIL DATA PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI DENGAN GEOADDITIVE SMALL AREA MODELid-ID
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typeen-US
Files