Pengembangan Usahatani Ubi Alabio (Dioscorea alata L) di Lahan Rawa Lebak

Loading...
Thumbnail Image
Date
1996
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balittra
Abstract
Permintaan akan beras di masa mendatang semakin meningkat sementara penyediaannya makin sulit, menjadikan peran ubi-ubian sebagai bahan pangan dan sumber karbohidrat alternatif semakin penting. Salah satu jenis ubi-ubian yang banyak dbudidayakan di lahan rawa lebak yaitu ubi Alabio (Dioscorea alata) yang mempunyai potensi bukan hanya untuk pangan, juga sebagai penghasil pati, atkohol, dan zat pewama. Sementara ini ubi Alabio diusahakan secara subsistens dan hanya pasarkan secara terbatas. Budidaya dan pengolahan hasil produk korr%tas sangat sederhana, sehingga Citra dan animo masyarakat terhadap jenis komiditas hi masth rendah. Tingkat produktivitas dan nilai tambah komoditas ini dapat dperbÜj dengan rekayasa teknis budidaya dan sosial ekonomi. Perbaikan teknis buddaya yang meliputi perbaikan varietas, pengaturan tanam, pemupukan, pengendalian gutma dan organisme pengganggu tanaman dapat meningkatkan produktivitas hasil dari rat.a-rata di petani 10 t/ha menjadi 30-40 t umbi segar/ha. Dengan curahan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam usahatani ubi Alabio sekitar 265 HOKJha, dapat menghasäkan pendapatan sebesar RP. 36 juta dengan nilai RIC 3,59. Sumbangan usahatari komoditas ini terhadap pendapatan berkisar 29,1%, hampir sebanding dengan kontribusi usahatani padi. Dengan keragaan seperti ini, maka ubi Alabio memifiki prospek Yang baik untuk dikembangkan di lahan rawa Yang di Kalimantan Selatan luasnya mefiputi 69.600 hektar. Walaupun demikian, mengingat preferensi masyarakat terhadap ubi Alabio masih rendah disebabkan terbatasnya teknologi pengolahan hasa pada petani, maka pengembangan secara luas komoditas ini memeriukan dukungan kelembagaan dan kebijaksanaan baik Oleh pemerintah maupun usahawan swasta
Description
Keywords
Pengembangan Usahatani Ubi Alabio (Dioscorea alata L) di Lahan Rawa Lebak
Citation