Jurus stabilisasi harga pangan ala kabinet Jokowi-JK

Abstract
Description
Buku ini menguraikan kebijakan dukungan harga bagi petani, stabilisasi harga di tingkat konsumen pangan pokok dan strategis dalam empat tahun (2015 s.d. awal 2018) pemerintahan Jokowi-JK. Fokus bahasan pada komoditas gabah/beras, cabai, dan bawang merah. Walau isu stabilisasi harga pada umumnya berada di hilir dari suatu sistem agribisnis, namun dalam buku ini pembahasan dilakukan secara komprehensif dalam suatu sistem pangan. Dari mulai subsistem pengelolaan ketersediaan pangan, terutama dari produksi dalam negeri dan cadangan pangan nasional, hingga pengaturan subsistem keterjangkauan pangan dengan penekanan pada stabilisasi pasokan, dan harga pangan pada berbagai situasi perekonomian. Tinjauan difokuskan pada program dan instrumen kebijakan baru dan/atau diperbarui. Setelah uraian dalam Prolog, Bab 1 memuat bahasan tentang bagaimana pengelolaan produksi menjadi bagian dari upaya untuk stabilisasi harga. Pengelolaan produksi pangan tidak saja ditujukan mempercepat peningkatan produksi dalam rangka meningkatkan pasokan pangan secara agregat, tetapi juga memeratakan produksi secara spasial dan temporal. Bab 2 menguraikan pembangunan sistem penyangga pangan bagi kota-kota besar. Program ini merupakan inisiatif baru dan belum pernah dilaksanakan pemerintahan sebelumnya. Inisiasi adalah dengan mengembangkan prototipe untuk DKI Jakarta. Inisiatif ini didasarkan pada pemikiran bahwa pasar di kotakota besar merupakan pemimpin pasar pangan nasional, namun pasokannya sangat bergantung pada kelancaran distribusi dari daerah penyangga. Pengendalian harga pangan di kota-kota besar merupakan salah satu strategi penting dalam mewujudkan stabilisasi harga pangan secara nasional. Pada Bab 3 didiskusikan tentang pengelolaan stok pangan nasional yang merupakan salah satu instrumen penting untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Stok pangan terdiri dari cadangan pangan pemerintah pusat, cadangan pangan pemerintah daerah, dan cadangan pangan masyarakat. Uraian mengenai upaya terobosan atau inovasi kebijakan dalam menegakkan regulasi dan kebijakan stabilisasi harga pangan disajikan dalam Bab 4. Dalam bab ini dibahas mendalam pendekatan baru dalam implementasi kebijakan harga eceran tertinggi (HET), pembentukan Tim Serap Gabah Petani (Sergap) untuk menegakkan harga pembelian pemerintah (HPP), dan mendukung harga di tingkat petani. Selain itu juga dibahas pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk menegakkan kebijakan perdagangan pangan yang merupakan salah satu kunci mewujudkan stabilisasi harga pangan di tingkat konsumen. Bab 5 menyajikan kisah sukses penerapan berbagai kebijakan stabilisasi pasokan dan harga pangan seperti dibahas dalam bab bab sebelumnya. Buku diakhiri dengan Epilog yang berisi rangkuman isi buku dan tindak lanjut yang diharapkan guna melengkapi, menyempurnakan, memantapkan kebijakan stabilisasi harga pangan dalam jangka pendek, dan menengah-panjang. Buku “Jurus Stabilisasi Harga Pangan Ala Kabinet Jokowi-JK” ini disusun untuk menjelaskan kepada masyarakat umum tentang upaya-upaya pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian dalam mendukung terciptanya harga yang pantas di tingkat petani produsen pangan, secara bersamaan menjaga stabilitas dan harga pangan yang wajar di tingkat konsumen. Penulisan buku ini dapat dipandang sebagai bagian dari keterbukaan informasi dan pertanggungjawaban publik.
Keywords
Agriculture/Pertanian, Pangan, Stabilitas harga, Harga Pangan
Citation