Pengaruh Ekstrak Bahan Nabati dalam Menginduksi Ketahanan Tanaman Cabai terhadap Vektor dan Penyakit Kuning Keriting

dc.contributoren-US
dc.creatorDuriat, Ati Srie
dc.date2008-12-12
dc.date.accessioned2018-05-02T06:25:36Z
dc.date.available2018-05-02T06:25:36Z
dc.date.issued2008-12-12
dc.descriptionPenyakit kuning keriting pada tanaman cabai yang disebabk an oleh virus Gemini merupakan penyakit yang epidemik di berbagai daerah. Percobaan untuk menginduksi ketahanan tanaman cabai terhadap virus dan vektor penyakit kuning keriting dengan mengg unakan ekstrak nabati telah dilakukan di Rumah Kasa Virologi dan Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran di Lembang selama 6 bulan (Agustus 2003 – Februari 2004). Kegiatan dilakukan 2 tahap di rumah kasa dan di lapangan. Penelitian di rumah kasa mengg unakan rancangan petak terpisah, petak utama terdiri atas 11 perlakuan induksi dengan bahan nabati, yaitu eceng gondok, rumput laut, tembakau, nimba, bunga pagoda, lamtoro, bunga pukul empat, bayam duri, dan kecubung, benzotiadiazol (sebagai pembanding positif), dan kontrol tanpa perlakuan. Anak petak adalah waktu dilakukan infeksi (challenged) dengan virus Gemini pada 24 jam, 5, dan 10 hari setelah induksi dengan ekstrak nabati (perlakuan petak utama). Percobaan kedua di lapangan menggggunakan rancangan acak kelompok dengan perlakuan induksi 11 macam ekstrak nabati seperti kegiatan di rumah kaca, dan tanaman cabai yang sudah diinduksi langsung ditanam di lapangan. Hasil penelitian menunjukk an bahwa (1) perlakuan ekstrak nabati umumnya dapat menaikk an tingg i tanaman, menurunkan preferensi serangg a Bemisia terhadap tanaman cabai, memperpanjang masa inkubasi gejala, menekan perkembangan penyakit, dan menaikk an hasil panen, (2) ekstrak nabati yang paling baik untuk menginduksi ketahanan tanaman cabai terhadap virus Gemini adalah berturut-turut bunga pukul empat (Mirabilis jalapa), bayam duri (Amaranthus spinosus), lamtoro (Leucaena glauca), dan bunga pagoda (Clerodendrum japonicum), masing-masing >50%, (3) masa retensi ketahanan sistemik pada tanaman cabai berbeda-beda, yang paling baik adalah 24 jam setelah induksi ekstrak. Makin lama jeda waktu antara induksi dengan terjadinya infeksi (challenging) virus makin rendah daya hambat induser terhadap serangan virus Gemini, dan (4) kecuali bunga pagoda, ekstrak tumbuhan lain meningk atkan hasil panen buah cabai antara 15-37 % di atas kontrol.ABSTRACT. Duriat, A.S. 2008. The Influence of Plant Extract for Inducing Resistance of Chili Pepper Plant Against Pathogen and Vector of Yellow Leafcurl Disease. Yellow leafcurl disease of pepper caused by Gemini virus was epidemic in various areas. An experiment to induce plant resistance on this disease using botanical extract was done in Lembang for 6 months (August 2003-February 2004). The trials were arranged in a split plot design for screenhouse experiment and in a randomized block design for field experiment. The main plot in screenhouse were 11 treatments of extract plant resistence inducer (Eichornia crassipes, Euchema alvarezii, Nicotiana tabacum, Azadirachta indica, Clerodendrum japonicum, Leucaena glauca, Mirabilis jalapa, Amaranthus spinosus, Datura stramoium, plant activator benzothiadiazole, and control). While the subplot consisted of 3 levels of challenging time of Gemini virus, namely: 24 hour, 5 days, and 10 days after inducing time. Field trial was done to determine the influence of extract inducing plant resistance to the yield of pepper pod. The results indicated that (1) extract inducing treatments increased plant height, influenced preference of vector, delayed incubation time of virus symptoms, suppressed virus symptoms, and increased yield of pepper pods, (2) the best botanical extract to suppress virus symptoms were M. jalapa, A. spinosus, L. glauca, and C. japonicum (> 50%), respectively, (3) the best influence of induced systemic resistance was shown at 24 hours after inducing, more time of virus infection would be lower the disease suppression, and (4) except C. japonicum, all botanical extracts increased pod pepper yield between 15-37 % above control.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/890
dc.identifier10.21082/jhort.v18n4.2008.p%p
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/935
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/890/731
dc.rightsCopyright (c) 2013 Indonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.source2502-5120
dc.source0853-7097
dc.sourceJurnal Hortikultura; Vol 18, No 4 (2008): Desember 2008en-US
dc.titlePengaruh Ekstrak Bahan Nabati dalam Menginduksi Ketahanan Tanaman Cabai terhadap Vektor dan Penyakit Kuning Keritingen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Pengaruh Ekstrak Bahan Nabati dalam Menginduksi Ketahanan Tanaman Cabai terhadap Vektor dan Penyakit Kuning Keriting.pdf
Size:
748.07 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: