Uji Stabilitas Lima Genotip Pepaya di Tiga Lokasi

dc.contributoren-US
dc.creatorSunyoto, Sunyoto; Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika
dc.creatorBudiyanti, Tri; Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika
dc.creatorNoflindawati, Noflindawati; Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika
dc.creatorFatria, Dewi; Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika
dc.date2016-05-20
dc.date.accessioned2018-05-02T06:25:23Z
dc.date.available2018-05-02T06:25:23Z
dc.date.issued2016-05-20
dc.descriptionPengujian interaksi antara genotip dengan lingkungan (GxE) serta analisis stabilitas hasil suatu genotip merupakan tahap penting dalam program pemuliaan tanaman untuk mendapatkan calon varietas unggul baru. Penelitian bertujuan menguji stabilitas dan adaptasi empat genotip pepaya dan satu pembanding. Penelitian dilakukan di tiga lokasi yaitu, KP. Sumani, Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Lubuk Alung, Sumatera Barat, dan KP. Subang, Jawa Barat, mulai Bulan Maret sampai Desember 2010 menggunakan rancangan acak kelompok. Perlakuan terdiri atas lima genotip pepaya, yaitu Merah Delima, BT-2, Carmina, Carmida, dan California dengan enam ulangan. Peubah yang diamati ialah persentase tanaman sempurna dan betina, tinggi bunga pertama, ruas letak bunga pertama, tinggi buah pertama, bobot buah, jumlah buah/pohon, produksi buah/pohon, dan padatan terlarut total (PTT) (oBrix). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tanaman berbunga sempurna dan berbunga betina pada genotip Merah Delima, BT-2, Carmina, dan Carmida mempunyai nilai koefisien regresi (βi)<1, berarti tahan terhadap perubahan lingkungan. Pengujian terhadap tinggi bunga pertama dan ruas letak bunga pertama memperlihatkan bahwa BT-2 dan California mempunyai koefisien regresi (βi)<1 (tidak responsif terhadap perubahan lingkungan). Interaksi varietas (genotip) dengan lokasi (lingkungan) terjadi pada karakter persentase tanaman berbunga sempurna, persentase tanaman berbunga betina, ruas letak bunga pertama, tinggi bunga pertama, bobot buah, produksi/pohon, dan PTT. Produksi buah/pohon Merah Delima dan Carmida mempunyai nilai koefisien regresi (βi) = 1 dan genotip memiliki rerata hasil di atas rerata umum yang berarti genotip tersebut beradaptasi baik terhadap semua lingkungan. Kedua genotip tersebut sangat potensial untuk dikembangkan di beberapa lingkungan karena beradaptasi baik pada tiga kondisi lingkungan dengan hasil di atas rerata. Oleh karena itu dapat direkomendasikan menjadi VUB yang dapat dikembangkan di lahan petani.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3367
dc.identifier10.21082/jhort.v23n2.2013.p129-136
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/885
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3367/4111
dc.rightsCopyright (c) 2016 Indonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.source2502-5120
dc.source0853-7097
dc.sourceJurnal Hortikultura; Vol 23, No 2 (2013): Juni 2013; 129-136en-US
dc.titleUji Stabilitas Lima Genotip Pepaya di Tiga Lokasien-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Uji Stabilitas Lima Genotip Pepaya di Tiga Lokasi.pdf
Size:
398.28 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: