KINERJA KELEMBAGAAN AGRIBISNIS CABAI MERAH KABUPATEN REJANG LEBONG BENGKULU (Study Kasus Kecamatan Selupu Rejang)

dc.contributor.authorBidi Astuti, Herlena
dc.contributor.authorHartono, Rudi
dc.contributor.otherBalai Pengkajian Teknologi Pertanianen_US
dc.date.accessioned2019-08-07T08:05:09Z
dc.date.available2019-08-07T08:05:09Z
dc.date.issued2017-10
dc.descriptionCabai merupakan komoditas hortikultura yang dikonsumsi semua kalangan di Indonesia, provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan komoditas cabai dengan sebaran penanaman dari dataran rendah hingga dataran tinggi yang menunjukkan tanaman cabai memiliki daya adaptasi yang baik. dengan rasa pedas yang khas membuat komoditas ini selalu diminati dan memiliki permintaan yang tinggi. Berdasarkan data dari FAO sepanjang tahun 20009 -2013 Indoesia menduduki urutan pertama sebagai negara dengan luas panen cabai dan paprika di ASEAN. (Kementan. 2015) Istilah agribisnis sering juga diartikan sama dengan pemasaran atau tataniaga atau semacam kegiatan ekonomi yang membawa dan menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Menurut Sihombing (2010) kegiatan pemasaran adalah sebagian dari kegiatan distribusi dan juga dapat mengusahakan agar pembeli memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu dan bentuk serta harga yang tepat.en_US
dc.description.abstractFluktuasi harga cabai selalu menjadi hal yang menarik namun mengkhawatirkan bagi petani dan pelaku pasar. Intensifnya peningkatan produksi disaat-saat tertentu sering menyebabkan anjloknya harga cabai di pasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja kelembagaan agribisnis cabai dan efisiensi pemasaran cabai di Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu. Metode yang digunakan adalah studi kasus (case study) pada Kecamatan Selupu Rejang sebagai sentra komoditas cabai. Kinerja kelembagaan yang dianalisis adalah struktur, perilaku dan keragaan (structure, conduct, and performance/SCP). Hasil penelitian menujukkan bahwa cabai yang dihasilkan oleh petani Selupu Rejang dominan untuk memenuhi pasar Sumatera Selatan bukan untuk memenuhi permintaan pasar lokal. Saluran pasar dari produsen ke konsumen di Selupu Rejang memiliki tiga bentuk struktur rantai pasar dan semua produsen maupun pedagang tidak melalukan fungsi pengelolaan dan penyimpanan produk. Hasil analisis struktur pasar di Selupu Rejang menunjukkan adanya pasar persaingan sempurna, harga terbentuk karena bertemunya kekuatan permintaan dan penawaran. Dari hasil analisis efisiensi tataniaga diketahui bahwa saluran pasar I lebih Efisien daripada saluran lainnya.en_US
dc.identifier.isbn978-602-6954-16-9
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7355
dc.publisherBalai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectKelembagaan, Agribisnis, Cabai dan hargaen_US
dc.titleKINERJA KELEMBAGAAN AGRIBISNIS CABAI MERAH KABUPATEN REJANG LEBONG BENGKULU (Study Kasus Kecamatan Selupu Rejang)en_US
dc.typeBooken_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
91. KinerjaKelembagaanAgribisnisCabai_HerlenaB.pdf
Size:
297.22 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: