Teknologi Revolusi Hijau Lestari untuk Ketahanan Pangan Nasional di Masa Depan

dc.contributoren-US
dc.creatorSumarno, Sumarno; Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
dc.date2007-10-02
dc.date.accessioned2018-06-04T07:35:29Z
dc.date.available2018-06-04T07:35:29Z
dc.descriptionPertanian tanaman pangan di Indonesia sampai dengan tahun 1960 praktis menggunakan teknologi dengan masukan organik berasal dari sumber daya setempat. Varietas lokal dan varietas unggul tipe lama seluas 6,5-7,0 juta ha hanya mampu memroduksi beras antara 7,5-8,0 juta ton per tahun. Impor beras sudah terjadi sejak awal kemerdekaan yang pada tahun 1961 mencapai satu juta ton lebih dan tendensinya terus meningkat. Pertanian sejak tahun 1970 menerapkan teknologi îRevolusi Hijauî, dengan komponen utamanya varietas unggul tipe baru, pupuk dan pestisida sintetis, serta didukung oleh ketersediaan air irigasi yang cukup. Produksi beras sejak 1970 naik secara linier, sehingga dapat menembus 30 juta ton mulai tahun 1995, dan masih terus meningkat hingga kini. Kekhawatiran akan terjadinya kemunduran mutu lingkungan, kelestarian keragaman hayati dan keberlanjutan sistem produksi ditanggapi oleh segolongan masyarakat dengan mengadvokasi kembali ke teknik pertanian masukan organik dan menanam varietas lokal. Apabila gerakan ini menjadi trend nasional, diperkirakan akan mengancam ketahanan pangan nasional di masa depan. Teknologi Revolusi Hijau Lestari (TRHL) merupakan penyempurnaan teknologi revolusi hijau tahun 1970-2000, memperhatikan sembilan komponen sebagai berikut: (1) penataan pola dan pergiliran tanam, (2) penanaman multi varietas adaptif spesifik lokasi dan musim, (3) penyiapan lahan secara optimal, (4) pengayaan bahan organik dan mikroba dalam tanah, (5) penyehatan ekologi dan wilayah hidrologi alamiah setempat, (6) penyediaan hara optimal bagi tanaman berdasarkan status hara dalam tanah dan target produksi, (7) pengendalian OPT secara ekologis-efektif, (8) penyediaan, pemeliharaan, dan pemanfaatan sumber air secara efektif- efisien, dan (9) peningkatan pengetahuan dan kesadaran petani terhadap kelestarian sumber daya, lingkungan, dan keberlanjutan produksi pertanian. Dengan semakin bertambahnya penduduk Indonesia, tidak ada pilihan lain kecuali menjadikan teknologi Revolusi Hijau lebih ramah lingkungan dengan menerapkan Teknologi Revolusi Hijau Lestariî dalam sistem produksi padi.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2654
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/4266
dc.languageeng
dc.publisherPuslitbang Tanaman Panganen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2654/2293
dc.rightsCopyright (c) 2015 Buletin Iptek Tanaman Panganen-US
dc.source1907-4263
dc.sourceIptek Tanaman Pangan; Vol 2, No 2 (2007): September 2007en-US
dc.titleTeknologi Revolusi Hijau Lestari untuk Ketahanan Pangan Nasional di Masa Depanen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Teknologi Revolusi Hijau Lestari untuk Ketahanan Pangan Nasional di Masa Depan.pdf
Size:
148.9 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: