PENGELOLAAN PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN TIPOLOGI LUAPAN PASANG SURUT SEBAGAI OPSI MITIGASI EMISI GAS CH4 DAN N20

dc.contributor.authorAbdul Hadi, Zuraida Titin Mariyana,Petrus Londong, Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Univ. Lambung Mangkurat
dc.date.accessioned2019-01-02T07:19:53Z
dc.date.available2019-01-02T07:19:53Z
dc.date.issued2007-08
dc.description.abstractGas-gas rumah kaca yang terutama terdiri dari uap air, karbon dioksida (C02), metan (CH4), nitro oksida (N20), cloroflouro carbon (CFCs) dapat melewatkan cahaya tampak dan sinar ultraviolet (gelombang pendek) yang dipancarkan matahari tetapi menahan sinar inframerah yang dipantulkan bumi ke atmosfir (gelombang panjang). Gas-gas ini menyebabkan efek panas pada permukaan. Fenomena "efek rumah kaca" ini dalam batas tertentu sangat penting bagi kehidupan manusia karena proses ini mempertahankan permukaan bumi tetap hangat. Dari rata-rata suhu permukaan bumi dewasa ini (1S0C), kira-kira 33°C dihasilkan dari kira-kira 1 % uap air, 0.03% CO2, CH4 dan N20 di atmosfir. Tanpa keberadaan gas-gas rumah kaca bumi akan bersuhu sekitar -18°C (Rennenberg et al.,1995). Konsentrasi yang terlalu tinggi meskipun demikian, akan membuat bumi terlalu panas untuk kenyamanan makhluk hidup. Bongkah es di kutub akan mencair dan menyebabkan peninggian permukaan air laut. Peninggian 1 meter permukaan air laut diperkirakan akan memusnahkan lahan hunian bagi 1 milyar manusia. Peningkatan suhu global juga akan meningkatkan aktivitas biota sehingga merubah keseimbangan energi pada sistem tata surya bumi. Suhu bumi diperkirakan meningkat I-2°C dalam 100 tahun terakhir (sejak era industrialisasi; Jones, 1993), dan bila tingkat emisi gas-gas rumah kaca tidak berkurang, suhu akan meningkat terus. Jika konsentrasi tahun 1990 dapat dipertahankan sekalipun, suhu bumi akan meningkat sekitar 0,2°C tiap 100 tahun (Mitchell et al., 1995). Dua diantara gas rumah kaca yang dipandang terkait erat dengan sumber daya tanah adalah metan dan nitro oksida (Bouwman, 1989). Mengingat besarnya pengaruh negatif dari ORK maka emisi CH4 dan N20 harus dikurangi dengan teknologi mitigasi. Penelitian ini dilaksanakan pada rawa pasang surut di Kalimantan Selatan sebagai prototipe untuk mempelajari efektivitas zonase pasang surut sebagai opsi mitgasi CH4 dan N20. Penelitian ini diharapkan dapat mengumpulkan data emisi gas dan karakteristik tanah dan air selama dua musim tanam padi sehingga didapatkan kajian yang komprehensif.en_US
dc.identifier.isbn978-979-8253-63-8
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6336
dc.publisherBalittraen_US
dc.subjectPENGELOLAAN PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN TIPOLOGI LUAPAN PASANG SURUT SEBAGAI OPSI MITIGASI EMISI GAS CH4 DAN N20en_US
dc.titlePENGELOLAAN PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN TIPOLOGI LUAPAN PASANG SURUT SEBAGAI OPSI MITIGASI EMISI GAS CH4 DAN N20en_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
33.Pengelolaan penggunaan lahan berdasarkan tipologi luapan pasang surut sebagai opsi mitigasi emisi gas CH4 dan N2O.pdf
Size:
7.44 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: