OBSERVASI HASIL DAN MUTU LADA LOKAL DI DUA AGROEKOLOGI

dc.contributoren-US
dc.creatorBermawie, Nurliani; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
dc.creatorWahyuni, Sri; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
dc.creatorHeryanto, Ruby; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
dc.creatorSetiyono, Rudi T; Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar
dc.creatorUdarno, Laba; Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar
dc.date2017-02-21
dc.date.accessioned2018-06-04T07:17:55Z
dc.date.available2018-06-04T07:17:55Z
dc.date.issued2013
dc.descriptionUpaya peningkatan produktivitas lada dapat dilakukan dengan penggunaan bahan tanaman unggul lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi hasil, komponen hasil dan mutu lada lokal asal Sukabumi dan varietas pembanding Petaling-1, di dua agroekologi berbeda, di kabupaten Sukabumi dan kabupaten Purwakarta. Pengamatan dilakukan pada 10% tanaman contoh dari tiap populasi, pada sifat hasil per pohon, komponen hasil dan mutu. Data dianalisis dengan uji t. Pertumbuhan, hasil, komponen hasil dan mutu lada kedua varietas secara umum lebih baik di Purwakarta dari pada di Sukabumi. Hasil uji t memperlihatkan bahwa hasil per pohon, karakter jumlah malai per tanaman, panjang malai, jumlah biji per malai, bobot malai dan panjang tangkai malai berbeda antara varietas lokal dengan varietas Petaling-1, dan lada lokal lebih baik dari Petaling-1. Hasil lada lokal per pohon di Purwakarta 2,79 kg, dan varietas Petaling-1, yaitu1,67 kg per pohon. Di Sukabumi hasil buah segar lada lokal juga lebih tinggi dari varietas Petaling-1 berturut-turut 2,13 kg dan 1,30 kg per pohon. Malai lada lokal 9-13,5 cm, dengan jumlah buah per malai 70-140 butir, lebih panjang dan lebih banyak dari malai Petaling-1 berturut-turut 5-9 cm, dan 20-60 butir. Mutu lada putih maupun lada hitam berbeda antar lokasi, dan mutu di Purwakarta lebih baik dari pada di Sukabumi. Di kedua lokasi, mutu lada lokal baik kadar minyak atsiri, oleoresin maupun piperin lebih baik dari Petaling-1. Bobot buah segar lada lokal sama dengan Petaling-1 sehingga cocok untuk diproses menjadi lada putih. en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/1674
dc.identifier10.21082/bullittro.v24n2.2013.%p
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/3688
dc.languageeng
dc.publisherPusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunanen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/1674/5637
dc.source2527-4414
dc.source0215-0824
dc.sourceBuletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; Vol 24, No 2 (2013): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; 63-72en-US
dc.sourceBuletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; Vol 24, No 2 (2013): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; 63-72id-ID
dc.titleOBSERVASI HASIL DAN MUTU LADA LOKAL DI DUA AGROEKOLOGIen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
OBSERVASI HASIL DAN MUTU LADA LOKAL DI DUA AGROEKOLOGI.pdf
Size:
612.79 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: