ELIMINASI PENYAKIT VIRUS PADA BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM) MELALUI PENDEKATAN IN KONVENSIONAL TEKNIK KULTUR JARINGAN

dc.contributor.authorKarjadi, A.K
dc.contributor.authorN, Gunaeni
dc.contributor.otherBalai Pengkajian Teknologi Pertanianen_US
dc.date.accessioned2019-08-07T07:58:54Z
dc.date.available2019-08-07T07:58:54Z
dc.date.issued2017-10
dc.descriptionTanaman bawang putih (Allium sativum L), termasuk dalam keluarga Allium yang diperbanyak secara vegetative melalui umbi. Di Negara-negara maju produksi benih sudah dilakukan secara in vitro/mikropropagasi atau in konvensional baik untuk tujuan peningkatan mutu atau hanya perbanyakan tanaman ( Abo El-Nil, 1977; Moriconi et al, 1990). Pada tanaman yang diperbanyak secara vegetative, penyakit virus merupakan salah satu penyakit penting yang perlu dipecahkan . Menurut Walkey (1987), infeksi penyakit sistemik virus ini dapat mengurangi produksi 25 – 50% jumlah siung (clove), jumlah maupun bobot umbi dapat tereduksi sampai 45%. Penyakit virus yang sudah menginfeksi akan terus berkembang secara turun temurun . Salah satu cara mengeliminasi virus pada tanaman yang diperbayak secara vegetative dengan perlakuan chemoteraphy/penambahan antiviral Ribavirin, pemanasan atau penanaman jaringan meristematik. Kombinasi teknik ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas benih yang dihasilkan.en_US
dc.description.abstractTanaman bawang putih (Allium sativum), termasuk dalam keluarga Allium yang diperbanyak secara vegetatif . Eliminasi penyakit virus pada bawang putih dilakukan untuk meningkatkan kualitas /mutu terutama mutu benih , yang dilakukan dengan mengeliminasi virus-virus penting dari umbi bawang terinfeksi OYDV, SYSV dengan menanam jaringan meristematik dikombinasikan dengan penggunaan antiviral Ribavirin. Penelitian dilaksanakan di laboratorium kultur jaringan Balitsa pada bulan April sampai dengan Agustus 2013. Sebagai bahan explants menggunakan cv. Lumbu Hijau yang terinfeksi virus hasil uji dengan teknik Serologi DAS ELISA. Penanaman jaringan meristematik pada media MS (1962) ditambah supplement sucrose 30 g/l + myo inositol 100 mg/l + CaP 2 g/l + NAA 0.15 mg/l + Kinetin 2 mg/l + GA3 0.1 mg/l + agar 6.5 g/l, pH 5.7). Adapun perlakuan Anti viral Ribavirin ( 0;5;10;15; 20;30 mg/l) dan ukuran dari explants a. (jaringan meristem : 0.5 mm); b. (shoot tip: 2.5 mm). Rancangan yang dipergunakan RAK dengan 10 ulangan. Dari hasil penelitian didapatkan pengamatan secara visual terlihat peningkatan konsetrasi anti viral Ribavirin dan ukuran explants mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangn dari explants bawang putih cv. Lumbu Hijau. Hasil analisa statistik untuk pengamatan pertumbuhan tidak terdapat interaksi antara ukuran explants dan konsentrasi antiviral Ribavirin . Dan hasil uji serologi DAS ELISA pada plantlet didapatkan semakin tinggi konsentrasi antiviral Ribavirin persentase plantlet terinfeksi virus semakin rendah.en_US
dc.identifier.isbn978-602-6954-16-9
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7354
dc.publisherBalai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectbawang putih (Allium sativum), antiviral Ribavirin; Meristematik , shoot tip.en_US
dc.titleELIMINASI PENYAKIT VIRUS PADA BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM) MELALUI PENDEKATAN IN KONVENSIONAL TEKNIK KULTUR JARINGANen_US
dc.typeBooken_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
90. eliminasi penyakit verus pada b putih_AK Karjadi.pdf
Size:
220.59 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: