Penyebaran Penyakit Parasit Darah pada Sapi dan Kerbau di Wilayah Kerja BBVet Wates Tahun 2017

dc.contributor.authorDewi, Ari Puspita
dc.contributor.authorKhadjadatun
dc.contributor.authorRochmadiyanto
dc.contributor.authorImran, Koeswari
dc.date.accessioned2020-03-26T10:42:31Z
dc.date.available2020-03-26T10:42:31Z
dc.date.issued2018
dc.description.abstractPenyakit akibat parasit darah, seperti anaplasmosis, babesiosis, theileriosis dan trypanosomiasis mempunyai arti yang penting bagi usaha peternakan sapi dan kerbau di Indonesia. Penyakit tersebut dapat bersifat perakut, akut maupun kronis, yang ditularkan secara mekanik oleh vektor dari agen penyebab penyakit tersebut. Dampak dari penyakit tersebut dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar berupa penurunan berat badan ternak, penurunan produksi susu, penurunan kualitas daging atau kulit atau jeroan, penurunan produktivitas ternak sebagai tenaga kerja, dan bahkan dapat menyebabkan kematian ternak. Kajian penyakit parasit darah ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran penyakit anaplasmosis, babesiosis, theilleriosis dan trypanosomiasis pada sapi dan kerbau di wilayah kerja BBVet Wates tahun 2017 dan untuk memberikan rekomendasi pengobatan yang sesuai dengan agen penyebab penyakit darah tersebut. Sebanyak 5.681 sampel darah sapi dan 830 sampel darah kerbau yang diperoleh dari wilayah kerja BBVet Wates baik berupa sampel pelayanan aktif maupun pelayanan pasif yang diduga terinfeksi parasit darah diperiksa dengan menggunakan metode konvensional yaitu preparat ulas darah tipis dengan pewarnaan Giemsa dan Haematocrit Centrifugation Technique (HCT) khusus untuk trypanosomiasis. Dari hasil pemeriksaan darah sapi tersebut diperoleh hasil bahwa sebanyak 12 sampel (0,21%) menunjukkan hasil positif Anaplasma sp, 264 sampel (4,65%) positif Theileria sp, 18 sampel (0,32%) positif Babesia sp dan 21 sampel (0,37%) positif Trypanosoma sp, sedangkan pemeriksaan darah kerbau menunjukkan hasil bahwa sebanyak 7 sampel (0,84%) menunjukkan hasil positif Anaplasma sp, 57 sampel (6,87%) positif Theileria sp dan 68 sampel (8,19%) positif Trypanosoma sp. Hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa kejadian anaplasmosis, theilleriosis dan trypanosomiasis pada sapi dan kerbau ditemukan di wilayah kerja BBVet wates, sedangkan babesiosis ditemukan hanya pada sapi saja. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut disarankan untuk dilakukan pengobatan sesuai dengan agen penyebab parasit darah tersebut, agar penanganan penyakit lebih optimal.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/8889
dc.language.isoiden_US
dc.publisherDirektorat Kesehatan Hewanen_US
dc.subjectKerbauen_US
dc.subjectMetode konvensionalen_US
dc.subjectParasit darahen_US
dc.subjectSapien_US
dc.subjectWilayah kerja BBVet Watesen_US
dc.titlePenyebaran Penyakit Parasit Darah pada Sapi dan Kerbau di Wilayah Kerja BBVet Wates Tahun 2017en_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Prosiding 2018-385-391.pdf
Size:
983.29 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
Article
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: