Deteksi Keracunan pada Hewan dengan Metode Kombinasi Quechers dan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GCMS)

dc.contributor.authorLestari, Santi
dc.contributor.authorZunarto, Sugeng
dc.contributor.authorMuladi, Arrum Perwitasari
dc.date.accessioned2020-03-28T12:47:57Z
dc.date.available2020-03-28T12:47:57Z
dc.date.issued2019
dc.description.abstractMeningkatnya penggunaan pestisida dan pemanfaatan sisa hasil pertanian dan tanaman pangan sebagai pakan ternak, serta laporan beberapa kasus kematian hewan tanpa gejala klinis penyakit, menyebabkan kecurigaan mengarah pada keracunan. Keracunan adalah salah satu penyebab kematian mendadak pada ternak. Keracunan terjadi karena ternak mengkonsumsi pakan yang mengandung racun. Kasus keracunan ini sangat berbahaya bagi ternak. Gejala klinis yang ditunjukkan dapat berbeda pada setiap individu , tergantung jenis dan jumlah zat racun yang masuk ke dalam tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas penggunaan metode kombinasi QUECHERS dan alat GC-MS untuk mengetahui kemungkinan penyebab keracunan pada ternak, pada sampel yang dikirimkan ke BBVET Wates . Metode penelitian ini menggunakan metode kombinasi QUECHERS dan alat GC-MS. Ekstraksi contoh untuk pengujian menggunakan alat gas chromatography (GC), selama ini diperlukan waktu lama dan pelarut yang banyak. Metode QuEChERS (Quick, Easy, Cheap, Effective, Rugged, Safe) bertujuan mempercepat proses dan menghemat bahan kimia yang digunakan sebagai pelarut. Tahapan yang dilakukan meliputi ekstraksi menggunakan QuEChERS Extract Pouches EN Method dengan pelarut acetonitril dilanjutkan clean-up menggunakan Dispersive SPE 15 ml. Pembacaan ekstrak dilakukan dengan alat GCMS-QP2010, menggunakan fase gerak gas helium dengan kolom Rtx® 5MS ukuran 30 m x 0,25 mm, suhu oven 150oC (2,5 menit) secara berangsur dinaikkan menjadi 190oC (5 menit) dan 290oC (2 menit), dengan detektor Mass Spectrometry (MS) pada suhu ion surface 200oC dan interface 310oC. Kromatogram yang diperoleh kemudian dianalisa sampai diketahui senyawa spesifi k yang diduga sebagai racun. Metode ini mampu menganalisa contoh yang berbentuk padatan maupun cairan secara kualitatif yang berasal dari hewan, pakan, atau lingkungan terhadap kemungkinan adanya senyawa beracun. Sampel yang diteliti adalah sampel yang masuk ke BBVET wates dengan indikasi keracunan selama periode Januari sampai dengan Maret 2019. Dalam penelitian ini, sampel berupa darah, isi rumen ternak, sampel pakan, dan sampel lingkungan ( air dan tanah ) diperoleh dari investigasi kasus kematian pada hewan selama periode Januari sampai dengan Maret 2019. Hasil penelitian menunjukkan dari 105 contoh yang diduga keracunan didapatkan hasil 8 contoh teridentifi kasi senyawa pestisida organoklorin, 6 contoh teridentifi kasi organofosfat, 4 contoh teridentifi kasi senyawa arsenic dan 5 contoh teridentifi kasi senyawa theobromine yang merupakan alkaloid dari tanaman cacao/coklaten_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9004
dc.language.isoiden_US
dc.publisherDirektorat Kesehatan Hewanen_US
dc.subjectEkstraksien_US
dc.subjectQuechersen_US
dc.subjectKeracunanen_US
dc.subjectPestisidaen_US
dc.subjectGas chromatographyen_US
dc.titleDeteksi Keracunan pada Hewan dengan Metode Kombinasi Quechers dan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GCMS)en_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Prosiding 2019-361-367.pdf
Size:
1.18 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
Article
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: