Hasil Sero Surveilans dalam Rangka Pembebasan Brucellosis di Propinsi Banten Tahun 2012 – 2017

dc.contributor.authorYuliyanti
dc.contributor.authorPanus, A.
dc.contributor.authorRahmawan, A.
dc.contributor.authorSodirun
dc.contributor.authorSelviyanti
dc.contributor.authorMaryamah, E.
dc.date.accessioned2020-03-26T06:28:24Z
dc.date.available2020-03-26T06:28:24Z
dc.date.issued2018
dc.description.abstractSeperti kita ketahui bahwa penyakit Brucellosis merupakan penyakit zoonosis yang perlu diwaspadai baik pada ternak maupun manusia, karena penyakit ini dapat menyebabkan keguguran di usia kebuntingan 5-7 bulan. Sehingga pada ternak penyakit ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomis yang cukup besar bagi peternak. Selain itu penyakit Brucellosis termasuk ke dalam 22 jenis Penyakit hewan menular strategis yang ada di Indonesia sesuai dengan Keputusan menteri Pertanian No 4026/Kpts./OT.140/3/2013 tentang PHMS di Indonesia. Propinsi Banten sebagai salah satu Propinsi di Pulau Jawa dengan jumlah populasi ternak yang cukup tinggi untuk sapidan kerbau sehingga mempunyai potensi besar dalam perdagangan/ekspor ternak. Syarat suatu wilayah dapat ekspor ternak antar Negara adalah bebas terhadap penyakit salah satunya adalah Brucellosis. Oleh karena itu Balai Veteriner Subang dalam rangka mendukung Propinsi Banten dalam penyelenggaraan perdagangan dan dalam rangka pengendalian penyakit zoonosis melakukan Survei pembebasan Brucellosis di Propinsi Banten. Tujuan dari surveilans ini adalah untuk mengetahui tingkat prevalensi penyakit Brucellosis di Propinsi Banten selama 5 tahun (2012-2017). Metode surveilans yang dilakukan adalah metode surveilans bertahap selama 5 tahun, tahun 2012 dilakukan dengan survei prevalensi (n=4PQ/L2), tahun 2013 – 2017 adalah survei deteksi penyakit. Metode pengujian yang digunakan sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian No. 828/ Kpts/OT.210/10/98 tentang Pedoman Pemberantasan Penyakit Hewan Keluron Menular (Brucellosis) pada ternak adalah pengujian dengan metode RBT, MRT dan CFT serta metode lain yang dapat ditetapkan oleh Direktur Jenderal Peternakan (Ditjennak 1998). Dari hasil surveilans tahun 2012 - 2017dapat diketahui bahwa prevalensi Brucellosis di Propinsi banten tahun 2012 sebesar 0 % dari jumlah sampel yang diambil sebanyak 5290, hasil surveilans tahun 2013-2014diperoleh prevalensi Brucellosis sebesar 0 % dari jumlah sampel yang diambil sebanyak 1.046, dan hasil surveilanstahun 2015-2016 diperoleh prevalensi sebesar 0,011 %, sedangkan hasil surveilans tahun 2017 diperoleh prevalensi sebesar 0,011 %. Dari hasil surveilans yang dilakukan oleh Balai Veteriner Subang selama 5 tahun tingkat prevalensi Brucellosis di propinsi banten di bawah 0,2 %, maka dari itu Propinsi Banten dapat diusulkan untuk Pembebasan Brucellosis di tahun 2018.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/8860
dc.language.isoiden_US
dc.publisherDirektorat Kesehatan Hewanen_US
dc.titleHasil Sero Surveilans dalam Rangka Pembebasan Brucellosis di Propinsi Banten Tahun 2012 – 2017en_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Prosiding 2018-263-274.pdf
Size:
858.07 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
Article
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: