Evaluasi Beberapa Klon Kentang Asal Stek Batang untuk Uji Ketahanan terhadap Phytophthora infestans

dc.contributoren-US
dc.creator-, Kusmana
dc.date2003-12-13
dc.date.accessioned2018-05-02T06:24:54Z
dc.date.available2018-05-02T06:24:54Z
dc.date.issued2003-12-13
dc.descriptionPenelitian dilaksanakan di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung 1.400 m dpl mulai bulan No- vember 2000 sampai dengan Maret 2001. Rancangan percobaan yang digunakan adalah petak terpisah dengan dua ulangan. Petak utama adalah perlakuan  proteksi  dan non-proteksi  sedangkan sebagai anak petak adalah  21 klon kentang. Setiap petak perlakuan terdiri dari  10 tanaman. Tujuan penelitian adalah  untuk mendapatkan  klon  yang resisten terhadap serangan penyakit busuk daun.   Dihasilkan   12 klon kentang yang resisten terhadap serangan penyakit busuk daun, yaitu ingabire, Lbr-2, Lbr-40, Lbr-18, cruza -148, idiaf 92, I-1085, MF-I, MF-II, biota, denva, dan klon 20 dengan nilai rataan area under diseases progress curve (AUDPC) untuk masing-masing klon berkisar antara  49-581,  sedangkan nilai AUDPC untuk kultivar pembanding (granola) adalah 1873. Rataan potensi hasil tertinggi  berturut-turut dicapai oleh klon ingabire, Lbr-18, I-1085, idiaf-92, LBr-40, MF-II, biota,  klon 20, dan cruza-148 yang berbeda nyata dengan kultivar pembanding (granola). Kata kunci :  Kentang; Resistensi; Klon; Busuk daun ABSTRACT. The experiment was conducted at Cibodas Lembang, Bandung district 1,400 m asl from No- vember  2000  until March 2001. The experimental design used was split  plot  with  two replications. Spray and nonspray were the main plot and 21 potato clones were the subplot. Each treatment plot consisted of 10 plants . The objective of the research was to observe the resistant and high yielding clones.  The results indicated that 12 clones were resistance to late blight they were ingabire, Lbr-2, Lbr-40, Lbr-18, cruza -148, idiaf 92, I-1085, MF-I, MF-II, biota, denva, and clone 20. The area under diseases progress curve (AUDPC) scores for those clones ranged from 49 to 581, whereas, the AUDPC score of granola variety was 1873. The highest yielding clones were obtained from ingabire followed by clones, Lbr-18, I-1085, idiaf-92, LBr-40, MF-II , biota, clone 20, and  cruza-148 were higher than variety control (granola).en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/1211
dc.identifier10.21082/jhort.v13n4.2003.p220-228
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/755
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/1211/1025
dc.rightsCopyright (c) 2003 Indonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.source2502-5120
dc.source0853-7097
dc.sourceJurnal Hortikultura; Vol 13, No 4 (2003): DESEMBER 2003; 220-228en-US
dc.titleEvaluasi Beberapa Klon Kentang Asal Stek Batang untuk Uji Ketahanan terhadap Phytophthora infestansen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Evaluasi Beberapa Klon Kentang Asal Stek Batang untuk Uji Ketahanan terhadap Phytophthora infestans.pdf
Size:
140.99 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: