Potensi Ubijalar Ungu sebagai Pangan Fungsional

dc.contributoren-US
dc.creatorGinting, Erliana; Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang
dc.creatorUtomo, Joko S.; Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang
dc.creatorYulifianti, Rahmi; Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang
dc.creatorJusuf, M.; Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang
dc.date2015-11-15
dc.date.accessioned2018-06-04T07:35:40Z
dc.date.available2018-06-04T07:35:40Z
dc.descriptionUbijalar ungu potensial dimanfaatkan sebagai bahan pangan fungsional karena memiliki antosianin, pigmen yang menyebabkan daging umbi berwarna ungu, yang mempunyai aktivitas antioksidan. Keberadaan senyawa fenol selain antosianin juga penting karena bersinergi dengan antosianin dalam menentukan aktivitas antioksidan ubijalar. Hasil pengujian ekstrak delapan klon ubijalar ungu yang bervariasi intensitasnya, menunjukkan bahwa antosianin dan senyawa fenol berkorelasi positif dengan aktivitas antioksidan. Kandungan serat pangan yang bermanfaat untuk pencernaan dan indeks glikemiknya yang rendah sampai medium, juga merupakan nilai tambah ubijalar sebagai pangan fungsional. Varietas Ayamurasaki merupakan varietas ubijalar ungu yang mulai banyak ditanam petani di daerah Malang dan digunakan sebagai pembanding dalam program pemuliaan ubijalar ungu. Kandungan antosianinnya cukup tinggi (282 mg/100 g bb) dengan potensi hasil 15-20 t/ha. Balitkabi telah melepas varietas Antin 1 ubijalar ungu kombinasi putih, yang sesuai untuk bahan baku keripik. Beberapa klon harapan juga siap dilepas, di antaranya JP 23, RIS 03063-05, dan MSU 03028-10 yang memiliki kandungan antosianin lebih tinggi dibanding Ayamurasaki dengan potensi hasil 25-30 t/ha. Pemanfaatan ubijalar ungu masih terbatas, oleh karena itu sosialisasi varietas unggul ubijalar ungu harus diikuti dengan teknik olahan yang sesuai dan menarik. Produk olahan dari ubijalar segar maupun produk antara (tepung) berpeluang mensubstitusi penggunaan terigu 10-100%. Ubijalar ungu juga potensial digunakan sebagai bahan pewarna alami untuk makanan dan minuman. Pengembangan produksi dan pemanfaatan ubijalar ungu cukup prospektif karena sejalan dengan program percepatan diversifikasi pangan dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pangan sehat serta pengembangan agroindustri berbahan baku lokal.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2601
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/4324
dc.languageeng
dc.publisherPuslitbang Tanaman Panganen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2601/2240
dc.rightsCopyright (c) 2015 Buletin Iptek Tanaman Panganen-US
dc.source1907-4263
dc.sourceIptek Tanaman Pangan; Vol 6, No 1 (2011): Juni 2011en-US
dc.titlePotensi Ubijalar Ungu sebagai Pangan Fungsionalen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Potensi Ubijalar Ungu sebagai Pangan Fungsional.pdf
Size:
140.08 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: