Penetapan Luas Lahan Optimum Usahatani Padi Sawah Mendukung Kemandirian Pangan Berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat

dc.contributoren-US
dc.contributorid-ID
dc.creatorM., Nazam; Peneliti Pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB
dc.creatorSabiham, S.; Guru Besar dan Lektor Muda pada Institut Pertanian Bogo
dc.creatorPramudya, B.; Guru Besar dan Lektor Muda pada Institut Pertanian Bogo
dc.creatorWidiatmaka, nFN; Guru Besar dan Lektor Muda pada Institut Pertanian Bogo
dc.creatorRusastra, I Wayan; Professor Riset pada PSE-KP Bogor
dc.date2016-08-30
dc.date.accessioned2018-05-02T01:23:41Z
dc.date.available2018-05-02T01:23:41Z
dc.date.issued2016-08-30
dc.descriptionABSTRAKMencukupi kebutuhan pangan masih merupakan masalah yang kompleks, sehingga tidak bisa dipecahkan secara parsial. Penetapan luas lahan optimum usahatani padi sawah adalah langkah strategis untuk mencapai kemandirian pangan secara berkelanjutan. Penelitian bertujuan menetapkan luas lahan optimum usahatani padi sawah mendukung kemandirian pangan berkelanjutan di NTB. Analisis yang digunakan meliputi analisis indeks dan status keberlanjutan dengan metode Multi-dimensional Scaling, analisis prospektif, analisis kebutuhan hidup layak petani, dan formulasi struktur model dinamik menggunakan Powersim 2.5d yang divalidasi uji MAPE. Hasil analisis menunjukkan nilai indeks sistem produksi padi sawah di NTB 54,53 persen dengan status cukup berkelanjutan. Faktor yang paling berpengaruh adalah konversi lahan sawah, pertumbuhan penduduk, luas baku sawah, harga gabah, kebijakan pemerintah, luas panen, jaringan irigasi, modal, dan pendapatan petani. Luas lahan minimal untuk memenuhi kebutuhan hidup layak petani 0,73 ha KK-1 sedangkan luas lahan garapan rata-rata 0,48 ha KK-1. Kontribusi pendapatan usahatani padi sawah terhadap kebutuhan hidup layak sebesar 55,73 persen. Hasil simulasi kinerja skenario menunjukkan bahwa provinsi NTB akan mengalami defisit produksi padi tahun 2017 apabila menjalankan skenario pesimis. Berdasarkan potensi, kendala, dan peluang keberhasilan setiap skenario, dapat disimpulkan bahwa skenario intervensi yang paling rasional adalah skenario moderat dengan luas lahan sawah yang harus dipertahankan untuk mencapai kemandirian pangan tahun 2023 minimal seluas 196.330 ha dari 239.127 ha tahun 2010, pada tingkat kepercayaan 95 persen.en-US
dc.descriptionEnglishFood self-sufficiency is currently a complicated issue and it can’t be solved partially. Determining an optimum land area size for rice farming to support sustainable food self-sufficiency is a strategic means. This study aims to determine the optimum land area size for rice farming to support sustainable food self-sufficiency in the Province of West Nusa Tenggara (NTB). The research uses the methods of multi-dimensional scaling, prospective analysis, farmers' basic needs analysis, and a dynamic model  using Powersim 2.5d validated by MAPE. The results showed that the index value of rice production system is 54.53% which is relatively sustainable. The most influential factors are land conversion, population growth, standard paddy-field area, rice price, government policy, harvested area, irrigation network, capital, and farmers’ income. Minimum land area to meet farmers’ basic needs in NTB is 0.73 ha per household. On the other hand, current farmers’ land holding average is 0.48 ha per household. Contribution of households’ income from rice farming to meet their basic needs is 55.73%. Using a pessimistic scenario, it shows that NTB will have a rice deficit by 2017. The most rational scenario to achieve rice self-sufficiency in this province is based on a moderate scenario, i.e. maintaining land area for rice farm of 196,330 hectares in 2023 out of 239,127 hectares in 2010.IndonesianMencukupi kebutuhan pangan masih merupakan masalah yang kompleks, sehingga tidak bisa dipecahkan secara parsial. Penetapan luas lahan optimum usahatani padi sawah adalah langkah strategis untuk mencapai kemandirian pangan secara berkelanjutan. Penelitian bertujuan menetapkan luas lahan optimum usahatani padi sawah mendukung kemandirian pangan berkelanjutan di NTB. Analisis yang digunakan meliputi analisis indeks dan status keberlanjutan dengan metode Multi-dimensional Scaling, analisis prospektif, analisis kebutuhan hidup layak petani, dan formulasi struktur model dinamik menggunakan Powersim 2.5d yang divalidasi uji MAPE. Hasil analisis menunjukkan nilai indeks sistem produksi padi sawah di NTB 54,53 persen dengan status cukup berkelanjutan. Faktor yang paling berpengaruh adalah konversi lahan sawah, pertumbuhan penduduk, luas baku sawah, harga gabah, kebijakan pemerintah, luas panen, jaringan irigasi, modal, dan pendapatan petani. Luas lahan minimal untuk memenuhi kebutuhan hidup layak petani 0,73 ha KK-1 sedangkan luas lahan garapan rata-rata 0,48 ha KK-1. Kontribusi pendapatan usahatani padi sawah terhadap kebutuhan hidup layak sebesar 55,73 persen. Hasil simulasi kinerja skenario menunjukkan bahwa provinsi NTB akan mengalami defisit produksi padi tahun 2017 apabila menjalankan skenario pesimis. Berdasarkan potensi, kendala, dan peluang keberhasilan setiap skenario, dapat disimpulkan bahwa skenario intervensi yang paling rasional adalah skenario moderat dengan luas lahan sawah yang harus dipertahankan untuk mencapai kemandirian pangan tahun 2023 minimal seluas 196.330 ha dari 239.127 ha tahun 2010, pada tingkat kepercayaan 95 persen.id-ID
dc.formatapplication/pdf
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jae/article/view/4248
dc.identifier10.21082/jae.v29n2.2011.113-145
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/339
dc.languageeng
dc.languageind
dc.publisherPusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanianen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jae/article/view/4248/3586
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jae/article/view/4248/3587
dc.rightsCopyright (c) 2016 Jurnal Agro Ekonomien-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0en-US
dc.source2541-1527
dc.source0216-9053
dc.sourceJurnal Agro Ekonomi; Vol 29, No 2 (2011): Jurnal Agro Ekonomi; 113-145en-US
dc.sourceJurnal Agro Ekonomi; Vol 29, No 2 (2011): Jurnal Agro Ekonomi; 113-145id-ID
dc.titlePenetapan Luas Lahan Optimum Usahatani Padi Sawah Mendukung Kemandirian Pangan Berkelanjutan di Nusa Tenggara Baraten-US
dc.titlePenetapan Luas Lahan Optimum Usahatani Padi Sawah Mendukung Kemandirian Pangan Berkelanjutan di Nusa Tenggara Baratid-ID
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Penetapan Luas Lahan Optimum Usahatani Padi Sawah Mendukung Kemandirian Pangan Berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat.pdf
Size:
232.16 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: