Langkah SYL Mewujudkan Swasembada Beras Ditengah Tantangan Yang Tidak Biasa

dc.contributor.authorSuryana, Achmad
dc.contributor.authorMardianto, Sudi
dc.contributor.authorKariyasa, I Ketut
dc.contributor.authorJamal, Erizal
dc.contributor.authorBasit, Abdul
dc.contributor.authorSaefudin
dc.contributor.authorAgustian, Adang
dc.contributor.authorGunawan, Endro
dc.contributor.authorChaidirsyah, Ranny Mutiara
dc.contributor.authorMucharam, Iim
dc.contributor.otherBiro Perencanaanen_US
dc.date.accessioned2022-09-12T09:54:54Z
dc.date.available2022-09-12T09:54:54Z
dc.date.issued2022
dc.description.abstractKetersediaan dan keterjangkauan bahan pangan pokok, merupakan indikator utama keberhasilan pembangunan di banyak negara. Untuk Indonesia, itu diterjemahkan dalam bentuk ketersediaan beras. Syahrul Yasin Limpo atau biasa disingkat dengan SYL, sangat menyadari hal itu. Sehingga pernyataan pertamanya pasca pelatikan sebagai Menteri Pertanian adalah, akan terus mengupayakan peningkatan produksi pangan strategis, terutama beras. Berbekal pengalaman sebagai pamong praja dalam berbagai posisi dan jabatan di Sulawesi Selatan, SYL memahami betul berbagai persoalan untuk dapat meningkatkan produksi beras di Indonesia. Usahatani padi melibatkan jutaan rumah tangga petani, dan umumnya diisi oleh petani yang semakin menua (aging). Rumah tangga petani mengusahakan sawah secara mandiri, dalam petakan yang tidak terlalu luas, dan selalu terancam keberadaannya karena alih fungsi ke penggunaan lain. Untuk mendapatkan air harus bersaing dengan penggunaan lain, dan kualitas air yang didapat juga semakin menurun. Dengan kondisi semacam ini, tantangan untuk dapat mencukupi produksi beras menjadi tidak mudah. Ditambah lagi fenomena perubahan iklim, yang ditandai meningkatnya intensitas curah hujan sehingga terjadi banjir (La Niña) dan sebaliknya dapat menimbulkan kemarau panjang sehingga terjadi kekeringan (El Niño). Belum genap 6 bulan menjalani tugas sebagai Menteri Pertanian, wabah pandemi COVID 19 menyerang Indonesia. Bagi pembangunan pertanian, COVID 19 berdampak karena adanya pembatasan pergerakan masyarakat, dan yang paling utama anggaran pembangunan yang dikucurkan negara melalui APBN semakin terbatas karena dialihkan untuk penanganan COVID 19. Menghadapi semua situasi di atas dengan cerdik SYL menjadikannya sebagai arena pembuktian, bahwa dibalik semua tantangan, terbuka peluang bagi yang kreatif dan mau berpikir business not as usual. Ada dua hal kunci yang dilakukan, Pertama, semua tantangan dijadikan sebagai inspirasi dan motivasi dalam merancang upaya dan cara bertindak (program dan kebijakan). Kedua adalah mencari dan menyiapkan teknologi dan inovasi yang sesuai untuk mengatasi tantangan menuju keadaan yang lebih baik.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/17443
dc.language.isoiden_US
dc.publisherKementerian Pertanian RIen_US
dc.subjectResearch Subject Categories::E Economics, development, and rural sociology/Ekonomi, Pembangunan dan Sosiologi Pedesaan::E10 Agricultural economics and policies/Ekonomi dan Kebijaksanaan Nasional mengenai pertanianen_US
dc.subjectSwasembada Berasen_US
dc.subjectPadien_US
dc.titleLangkah SYL Mewujudkan Swasembada Beras Ditengah Tantangan Yang Tidak Biasaen_US
dc.typeBooken_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Langkah SYL Mewujudkan Swasembada Beras Nasional 19 Okt 22.pdf
Size:
8.98 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
Langkah SYL Mewujudkan Swasembada Beras Nasional
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: